Pemkab Cianjur Minta Insiden Pengibaran Bendera di HSN Tak Diperpanjang

Plt Bupati Herman

CIANJUR-Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman, meminta setiap kelompok untuk tidak memperpanjang insiden dalam peringatan Hari Santri Nasional (HSN). Pasalnya insiden tersebut terjadi karena adanya kesalah pahaman.

Herman menjelaskan, setelah adanya insiden tersebut, Pemkab Cianjur serta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Cianjur melakukan mediasi di Pendopo, dengan mempertemukan setiap pihak serta ormas Islam.

“Sebelumnyakan sudah dilakukan mediasi di pendopo pada Kamis (24/10/2019) kemarin. Semuanya telah jelas masalahnya apa, dan itu hanya kesalahpahaman saja. Oleh karen karena itu saya mengimbau agar saling memafaatkan dan menjadikannya sebagai pelajaran bagi semua pihak,” kata Herman saat dihubungi.

Baca juga : Ratusan Santri dan Umat Islam Berkumpul, Melakukan Aksi Atas Isiden Penyitaan Bendera Tauhid oleh Panitia HSN 2019

Herman mengakui adanya insiden kesalah pahaman tersebut. Atas beberapa oknum menertibkan bendera tauhid. Padahal sudah dijelaskan jika bendera tersebut boleh untuk dikibarkan dalam peringatan HSN.

“Yang tidak boleh itu ketika benderanya bertuliskan hitzbut Tahrir Indonesia (HTI). Mungkin hal tersebut tidak dipahami seluruhnya, hingga terjadi kesalahpahaman. Namun sudah beres saat mediasi tersebut,” jelasnya

Sementara itu, koordinator aksi sekaligus pimpinan Ormas islam, Habib Hud mengatakan, pihanya mendesak oknum tersebut untuk minta maaf keseluruh umat islam atas perbutaanya itu.

“Kamo mendesak agat oknum yang melarang bendera tahuid tersebut segera meminta maaf secara terbuka, namun bila tidak kami akan melakukan aksi serupa dengan jumlah massa yang lebih banyak,” tegasnya. (zie/tif).

Baca juga

Leave a Comment