WOW..! Akun Instagram Berisi Video Kekerasan Tawuran Pelajar, Mencapai Puluhan Ribu Follower

 

KARAWANG – Maraknya aksi tawuran pelajar baik siswa SMP sederajat, maupun SMA/SMK sederajat di Karawang, kerap dipicu aksi provokatif yang dikendalikan admin akun Instagram berdalih akun Pelajar.

Kali ini, Prasastijabar.co.id berhasil mendapati informasi dari siswa SMK di Karawang, yang sejak duduk di bangku SMP seringkali terlibat aksi tawuran bersenjata tajam.

“Sekarang saya sudah tobat kak, karena bosan sejak SMP ribut terus. Luka bacok sudah banyak, sekolah juga saya capek pindah-pindah terus, temen saya juga banyak yang terluka, ah pokoknya kapok kak, kasihan orangtua,,” kata MR alias AC, salah satu siswa SMK swasta di Karawang, membuka pembicaraan.

MR mengaku, tawuran pelajar waktu ia duduk di bangku SMP berawal dari saling ledek di media sosial melalui Story, postingan video, dan berujung saling menantang melalui direct message ( DM) akun Instagram.

“Saling manasin lah awalnya. Lama-lama kesal juga kan nama sekolah kita di ledek, siswanya cemen lah,” ungkapmya.

MR tak menampik, ia pun sering terlibat mengendalikan adik kelasnya yang masih duduk di SMP, untuk selalu berkelompok, bersatu, dan kompak melawan gangguan atau ancaman sekolah lain.

“Kadang kami bergabung dengan siswa SMP lain, yang biasa kami sebut aliansi. Ini ada aliansi SMP, lawannya juga ada sama beraliansi atau bergabung dengan sekolah lain. Yaa biar kuat dan keren aja sih,” paparnya.

Ia juga mengaku masih sering memantau aktivitas adik-adiknya di akun Instagram. “Followernya banyak kak, satu akun sekolah bisa tembus diatas 5000 ada juga yang sampai 10 ribu followernya,” ucpnya.

Menurut MR, selain diikuti oleh pelajar lokal Karawang, akun tersebut juga diikuti oleh siswa lain hingga se Jabodetabek. ” Semakin banyak posting video tawuran, malah semakin banyak followernya,” tukas MR.

MR juga membeberkan, para alumni SMP yang sudah sekolah ke SMA atau SMK ketiban untung dengan cara menjual TShirt berlabel logo akun IG masin-masing.

“Uang hasil jual kaos, selain buat modal, kadang dijadikan uang kas untuk membantu temen korban tawuran. Kurangnya kita kadang mengutus siswa tertua di sekolah SMP untuk meminta sumbanngan dari adik kelasnya,” katanya.

Tanpa malu dan takut, MR juga menyebut basis-basis pelajar SMP yang dijadikan tempat nongkrong sekedar ngopi, ngobrol, hingga merencanakan tawuran dengan sekolah lain.

“Tempat kumpulnya beda tiap sekolah. Ada yang di dekat jembatan Kepuh, pinggir irigasi KW 6, GOR Panatayudha belakang gedung samsat, Gempol Tanjungpura, Jatirasa, Palumbonsari, Jalan Baru, Telukjambe, pokoknya banyak kak, tempat menyesuaikan lokasi sekolah masing-masing sih, ” paparnya.

Prasastijabarj.co.id mencoba merayu MR agar mau menunjukkan sejumlah akun Instagram para pelajar, yang diduga berisi postingan foto hingga video kekerasan tawuran pelajar.

Isinya sangat mengejutkan, ternyata video yang mereka posting banyak sekali tayangan tawuran menggunakan senjata tajam. Instagram story mereka pun berisi kalimat olok-olok, ejekan, provokatif hingga jualan arak berlabel Arak Bali ( Arbal).

Miris memang, sejumlah video tawuran pelajar yang sempat viral dan terungkap hingga video yang tertutup dan belum pernah viral banyak sekali memenuhi isi akun IG yang mereka pegang.

Sejumlah tayangan sempat kami capture, dan di video yang mereka unggah, lokasinya sudah tidak asing. Ada tayangan rekaman tawuran di jalan Baru, Depan Gedung Pemda 2 Karawang, jalan By pass, dan lokasi lain yang jadi ajang perkelahian para pelajar.

Jika melihat waktu kejadian tawuran pelajar, mayoritas terjadi sore hari hingga petang menjelang gelap atau magrib.

Polanya hampir sama, mereka janjian di satu tempat yang ditentukan, kemudian jumlah siswa yang siap berkelahi. Lalu, dari sekian banyak siswa, perannya ada yang menjadi dokumenter video, joki motor untuk kabur atau menjemput pelaku tawuran, ada juga yang bertugas melerai.

” Nah yang melerai dan videokan tawuran biasanya senior atau alumni, Seperti jadi wasitnya lah,” sahut MR.

MR juga akui, beberapa kasus tawuran pelajar SMP, yang terlibat rata-rata anak yang kurang perhatian keluarga.

” Seperti saya kak, mamah dan bapa saya cerai, jadi saya tinggal sama nenek, ya jadi mau pergi kapan aja sya bebas sih. Tapi ada juga anak yang bapaknya pejabat, Aparat, orang berada, yang kadang lebih berani dari yang lain,” ungkapnya.

Diakhir wawancara, MR memberikan informasi bahwa selama akun IG tawuran tidak ditindak, maka bibit siswa petarung tawuran akan selalu bermunculan.

“Kalau bsa akun di ambil aja pasti banyak nemu hal-hal aneh,” tutup MR. (red)

Baca juga

Leave a Comment