Imbas Ada Pengetatan, Kawasan Puncak Cianjur Sepi Wisatawan dan Kendaraan

Jalur Cianjur-Puncak tepatnya di depan Istana Presiden Cipanas lengang, Minggu (13/9/2020).

CIANJUR -Jalur Puncak Cianjur, Jawa Barat, terlihat sepi di akhir pekan. Hal tersrbut diakibatkan adanya pengetatan di perbatasan Bogor dan ditambah dampak dari rencana Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) DKI Jakarta.

Berdasarkan pantauan Prasastijabar.co.id, hingga sore taditerlihat tidak ada kepadatan arus kendaraan baik dari arah Cianjur-Jakarta maupun sebaliknya.

Padahal pada pekan-pekan sebelumnya, kemacetan sering terjadi di setiap akhir pekan hingga arus menuju puncak ditutup dan dialihkan ke jalur alternatif seperti Jonggol atau Sukabumi.

Kasat lantas Polres Cianjur AKP Meilawaty mengatakan, sejak Sabtu kemarin arus lalulintas di kawasan puncak terutama yang masuk Cianjur sepi karena banyak pengendara yang memilih putar arah dengan adanya pengetatan di Bogor.
Rencana PSBB Jakarta pun menjadi faktor lainnya yang membuat warga Jakarta enggan bepergian atau berwisata.

“Dua faktor itu yang membuat akhir pekan ini lalulintas lengang dan wisatawan sepi, tidak seperti pekan-pekan sebelumnya,” ujarnya, Minggu (13/9/2020).

Baca juga : Pesantren Innayatul Fikri Terbakar, Dua Santri Meninggal

Ia mengungkapkan, kepadatan arus kendaraan hanya terjadi di jalur yang berdekatan dengan pasar atau pusat keramaian.

Sementara, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Cianjur, Yudi Ferdiana, mengatakan, di akhir pekan ini tingkat kunjungan wisata dan hunian hotel mengalami penurunan dibandingkan pekan sebelumnya.

“Saya coba koordinasi dengan pimpinan hotel dan pengelola wisata, memang ada penurunan baik tingkat hunian ataupun kunjungan wisata karena pengetatan di Bogor dan PSBB Jakarta,” katanya.

Diakuinya,ada kekhawatiran tingkat wisata yang sudah mulai baik bakal kembali anjlok dengan kebijakan di beberapa daerah, meskipun hal itu berdasarkan pertimbangan upaya penanganan COVID-19.

“Pastinya ada dampak untuk wisata. Pekan ini saja sudah terjadi penurunan. Apalagi setelah Jakarta PSBB. Ada kemungkinan hunian hotel dan wisata semakin anjlok,” pungkasnya. (wan/tif).

Baca juga

Leave a Comment