CIANJUR-Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur mencatat sebanyak 18 bencana alam terjadi di awal musim penghujan. Akibatnya sekitar 69 jiwa mengungsi.
Sekertaris BPBD Cianjur, Irfan Supyan menjelaskan, seluruh wilayah Kabupaten Cianjur sangat berpotensi terjadi bencana alam seperti banjir, longsor, pergerakan tanah, gempa, puting beliung dan tsunami.
“Di awal musim memasuki musim penghujan saat ini saja setidaknya telah terjadi bencana alam sebanyak 15 peristiwa di beberapa wilayah Cianjur,” katanya, Kamis (19/12/2019).
Ia mengatakan, dari November hingga Desember bencana longsor dan pergerkan tanah sudah terjadi sebanyak 10 perisitwa, banjir dan puting beliung mencapai 8 kejadian.
“Untuk longsor, pergerakan tanah itu sering terjadi di bagian Cianjur selatan, dan utara sedangkan Cianjur Kota itu angin puting beliung dan banjir,” jelasnya.
Menurutnya, wilayah yang sering terjadi bencana alam yaitu di Cianjur Selatan, seperti Kecamatan Campaka, Pagelaran, Sukanagara, Cidaun dan Agrabinta. Sedangkan diwilayah kota yaitu Kecamatan Cianjur, Karang tengah, dan Cugenang. Untuk bagian utara dan timur yakni Cipanas, Pacet dan Sukaluyu.
“Dengan luas Kabupaten Cianjur mencapai 365.000 per segi dan jumlah petugas BPBD sebanyak 49 orang tentunya sangatlah tidak berimbang oleh karena itu beberapa waktu lalu telah membentuk relawan siaga bencana,” ujarnya.
Dia menambahkan, setiap relawan siaga bencana tersebut telah disiagakan di seluruh desa di Cianjur, agar ketika terjadi bencana biaa langsung dapat ditangulangi atau dapat meminimalisir korban jiwa atau kerugian. (zie/zak).