
Ilustrasi
CIANJUR-RSUD Cianjur mencatat sebanyak 136 pasien Deman Berdarah Dengue (DBD) dirawat selama periode Januari-Februari 2020. Cukup tingginya angka DBD, maka masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan selama musim hujan.
“Dari sebanyak 136 pasien, sekitar 126 diantaranya sudah pulang, sedangkan 10 pasien masih dilakukan perawatan,” kata Direktur Utama RSUD Sayang Cianjur, Ratu Tri Yulia, Selasa (25/2/2020).
Menurutnya, pasien yang terkena DBD tersebut dirawat selama 4 hingga 7 hari. Sedangkan untuk 10 pasien baru masuk masih dirawat dan keadaanya sudah mulai membaik.
Selain itu, dia mengatakan, pasien DBD di tahun ini tidak ada yang meninggal dunia. Berbeda dengan tahun lalu, dimana dari 520 pasien DBD yang dirawat ada empat pasien yang meninggal.
“Pasien yang meninggal dunia dibawa dan dirawat dalam keadaan sudah parah. Bahkan diantaranya sudah dalam kondisi shock. Namun kebanyakan sembuh,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, Irvan Nur Fauzy, mencatat warga Cianjur yang terjangkit DBD baru 23 orang selama periode Januari-Februari 2020.
Sedangkan pada tahun sebelumya tercatat sebanyak 643 orang yang terkena DBD 6 orang diantaranya meninggal dunia.
“Hingga saat ini, kami masih memantau kondisi beberapa pasien yang sedang dirawat di RSUD Cianjur, meskipun diantaranya sudah diperbolehkan pulang,” ujarnya.
Irvan menjelaskan, sejumlah warga yang terkena DBD tersebut rata-rata merupakan warga yang tinggal di permukiman padat penduduk. Oleh karena itu pihaknya akan mengoptimalkan kader juru pemantau jentik (Jumantik) di setiap wilayah untuk mengantisipasi DBD.
“Kader Jumatik akan disebar keseluruh wilayah Cianjur. Selain itu kami pun mengimbau warga untuk menerapkan pola hidup sehat, serta menjalankan 3 M plus,” pungkasnya.(zie/zak)