
Guru di Sukasari Kabupaten Purwakarta yang harus menempuh jalan terjal untuk mengantarkan soal ujian ke rumah siswa
PURWAKARTA-Demi untuk mengantarkan soal Ujian Penilaian Akhir Tahun (PAT) ke rumah-rumah siswa, sejumlah guru SMPN Satap 2 Parungbanteng, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta, rela mengantarkan soal ujian meski harus melalui jalanan terjal hingga melintasi sungai sekalipun.
Diketahui, wilayah Parungbanteng, Kecamatan Sukasari, merupakan wilayah yang cukup terisolir dengan minimnya infrastruktur jalan dengan kontur wilayah pegunungan dan berlokasi di sebrang sungai Citarum (Hulu Waduk Jatiluhur).
“Karena jarak yang jauh dan medan yang sulit untuk dilalui dan juga susah sinyal, kami kadang menunggu meredanya debit air sungai hingga menurun, agar kami bisa melewati dan bisa sampai tujuan, mengantarkan soal ujian,” kata Aripin (38), salah seorang guru SMPN Satap 2 Parungbanteng, Rabu (3/6/2020).
Dengan bermodal motor butut yang terkadang mogok, Aripin tetap semangat agar soal ujian dapat diterima langsung siswa- siswanya.
Kesulitan bertambah ketika rumah siswa berada cukup jauh hingga harus melalui jalan terjal sepanjang 8 Km dari sekolah.
“Jarak dari sekolah ke rumah siswa, ada yang lebih dari 5 kilometer sampai 8 kilometer. Bahkan ada juga siswa yang berdomisili di perbatasan Kabupaten Cianjur, kalau dibilang sulit ya lumyan lah apalagi saya bermodal motor butut yang terkadang mogok ditengah hutan,” lirihnya.
Terlebih, lanjut Aripin, seperti halnya di Kampung Cibodas atau Kampung Wangun Tonggoh Desa Parung Banteng, terdapat jalan penghubung antar desa yang hanya dapat dilalui dengan menyebrangi sungai karena tidak terdapatnya jembatan.
“Ya mau gimna lagi, semua medan terpaksa harus dilalui, kalau tidak diantarkan kasihan siswa tidak dapat mengikuti ujian,” jelasnya.
Diketahui, Ujian Penilaian Akhir Tahun (PAT) untuk SD dan SMP di Kabupaten Purwakarta dilakukan sejak hari ini tanggal 3 Juni sampai 10 Juni mendatang.
Saat ini, ada dua metode yang dilakukan pihak sekolah dalam ujian untuk kenaikan kelas. Pertama, dengan sistem online, pihak sekolah mengirimkan soal ke siswa atau orang tua siswa melalui aplikasi WA atau lainnya.
“Sebenarnya bisa dilakukan melalui online, tapi disini(Parungbanteng- red) sinyal internet terbatas belum lagi karena faktor ekonomi, kebanyakan siswa tidak memiliki smartphone,” pungkasnya.(wes/zak)