
Begini kondisi jalan rusak Lingkar Barat Sukasari.
PURWAKARTA– Kondisi jalan yang melintasi kecamatan Sukasari atau jalan Lingkar Barat Kabupaten Purwakarta dikeluhkan warga setempat akibat terdapat kerusakan di sejumlah titik hingga beberapa kilometer di antaranya belum tersentuh pembangunan infrastruktur dari pemerintah.
Dari pantauan Prasastijabar.co.id, kondisi jalan rusak tersebut melintasi tiga desa mulai dari Desa Ciririp, Desa Sukasari hingga wilayah Desa Parungbanteng kurang lebih sepanjang 8 kilometer.
Hampir di sepanjang titik jalan, nampak tidak layak dilalui kendaraan karena dipenuhi bebatuan besar hingga sedang. Kondisi jalan ini sepintas menyerupai sungai kering dengan kemunculan batu sedang hingga besar serta terkadang menjadi sungai ketika hujan lebat. Hal tersebut dipastikan membuat akses masyarakat setempat terhambat.
Baca juga : Polres Purwakarta Bantu Korban Puting Beliung di Cibatu
“Ini bukan jalan kalau buat masyarakat melainkan sungai kering,” ungkap Zaky, salah seorang warga sekitar, Selasa (18/2/2020).
Ia juga mengatakan, jalan lingkar barat yang menghubungkan Jatiluhur dan Sukasari tersebut belum sepenuhnya diperbaiki.
“Kita juga menunggu pemerintah yang katanya ingin melanjutkan program pembangunan, karena jalan Lingkar Barat pun sebagian sudah rusak, apalagi ini yang belum pernah diperbaiki sama sekali,” ungkapnya.
Kepala Desa Parungbanteng,Kecamatan Sukasari, Asep Saepullah, membenarkan selain kondisi jalan yang rusak, masyarakat juga mengeluhkan persoalaan jembatan antar desa yang belum selesai sejak awal pembangunan tiga tahun lalu.
Meski begitu, sejumlah jalan alternatif msih bisa digunakan sebagai akses menuju desa tersebut.
“Sebenarnya sih kalau mau ke Desa Parungbanteng bisa melalui jalur Desa Sukamukti, Kecamatan Maniis. Namun, untuk musim hujan seperti ini tidak bisa melintas jalur tersebut, karena kondisi air lagi tinggi dan menyulitkan kendaraan,” ungkap Asep saat dihubungi melalui telepon selulernya.
Baca juga : Mendadak, Puluhan Pekerja PT Solvi Darangdan Kesurupan
Kesulitan akses jalan, ditambahkannya, terasa saat terjadi kondisi darurat yang membutuhkan akses cepat.
“Selain akses untuk pendidikan, dan perekonomian warga, akses jalan juga berpengaruh terlebih saat membawa ibu hamil yang hendak melahirkan dan perlu akses cepat menuju puskesmas ataupun Ke RSUD Bayu Asih Purwakarta,” ungkapnya.
Meski begitu, diakui Kades Parungbanteng, sejumlah jalan kabupaten yang melintasi sebagian desa di Kecamatan Sukasari sudah dalam kondisi baik dan layak.
“Mungkin di wilayah kami desa paling ujung jadi mungkin pembangunan belum sampai dan belum merata seperti ke desa- desa lainnya dan jujur itu membuat sebagian warga iri tapi mudah- mudahan tahun depan pembangunan infrastruktur bisa sampai dan merata,” pungkasnya. (wes/tif).