
Lidya Umar.
CIANJUR-Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Cianjur menyebutkan seluruh elemen harus terlibat dalam mencegah aksi kekerasan pelajar.
Ketua Harian P2TP2A, Lydia Umar, mengaku perihatin atas diamankannya belasan pelajar yang masih duduk dibangku SD dan SMP karena didapati membawa senjata tajam.
“Sangat memperhatikan sekali dan siswa SD sudah mulai ikut tawuran serta membawa senjata tajam dengan beberapa pelajar SMP,” katanya, Minggu (1//3/2020).
Ia mengatakan, pembinaan melalui sosialisasi sangat penting dilakukan seluruh pihak yang bertangung jawab agar para seluruh pelajar SD, SMP dan SMA tidak terlibat dalam kekerasan.
“Hal seperti ini harus segera diantisipasi. Sebagai upaya preventif sekaligus dengan gurunya juga. Agar kejadian tersebut dapat diantisifasi,” ungkapnya.
Menurutnya, kejadian pelajar membawa senjata tajam, bukan hanya tanggung jawab orangtua, tetapi pihak sekolah serta seluruh elemen lainnya harus berperan.
Diberitakan sebelumnya, belasan pelajar SD dan SMP diamankan Polsek Cianjur kota karena didapati membawa sajam berupa golong dan cerurit diduga akan melakukan aksi tawuran, beruntung aksi tersebut dapat dicegah anggota Polsek Cianjur kota.
“Mereka diamankan karena membawa sajam , dan mengacungkannya kepada pelajar lain. Pelajar tersebut dipulangkan ke orangtua dan pihak sekolah untuk dilakukan pembinaan,” pungkasnya. (zie/tif).