
Ketua KPU Cianjur, Selly Nurdinah
CIANJUR-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menargetkan partisipasi warga pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020, sebanyak 77,5 persen sesuai targetan KPU pusat. Target ini naik sebanyak 18,5 persen dibanding lima tahun lalu yang hanya 59 persen.
Ketua KPU Cianjur, Selly Nurdinah mengatakan, tingkat partisipasi warga dalam memilih sangat rendah dari tahun ke tahunnya.
“Partisipasi ini tidak sesuai dengan target 75 persen dari daftar pemilih tetap, bahkan trend penurunan terjadi setiap pemilihan kepala daerah di wilayah tersebut,” ujarnya, Rabu (9/9/2020).
Ia menjelaskan, trend penurunan partispasi di Cianjur, sudah terjadi sejak tahun pertama digelar pilkada langsung tahun 2006. Bahkan tahun 2015 tingkat partisipasi menurun tajam dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 70 persen.
“Kami tetap optimis untuk dapat mencapai target maksimal partisipasi, meskipun sosialisasi ditengah pandemi COVID-19 cukup sulit dilakukan karena sejumlah pembatasan,” ungkapnya.
Baca Juga: Bapaslon Bawa Massa Banyak, Bawaslu dan KPU Cianjur Khawatir Pilkada Jadi Klaster Baru COVID-19
Menurutnya, tidak hanya pertemuan langsung atau tatap muka dengan calon pemilih, pihaknya juga melakukan sosisliasi secara online melalui media sosial dan bekerjasama dengan media cetak, online dan elektronik, untuk tetap mengajak warga berpartisipasi pada tanggal 9 Desember.
“Cukup sulit ditengah pandemi untuk melakukan sosialisasi secara langsung karena berbagai pembatasan. Namun hal tersebut tidak mengurangi langkah KPU untuk tetap berupaya meningkatkan angka partisipasi warga,” katanya.
Ia mengungkapkan, pihaknya juga meminta pasangan calon nantinya, ikut serta mensosislisasikan terkait pencoblosan yang akan dilakukan 9 Desember.
“Semua kalangan diharapkan dapat membantu KPU dalam mensosialisasikan terait Pilkada Cianjur 2020,” tuturnya.
Selly menambahkan dari tahun pertama pilkada digelar 2006 tingkat partisipasi masyarakt cukup tinggi diangka 80 persen dan lima tahun setelahnya menurun diangka 70 persen, sedangkan pilkada tahun 2015 tingkat partisipasi warga terjun bebas diangka 59,5 persen.
“Harapan kami kalau tidak sama dengan target KPU pusat, maksimal tingkat partisipasi pada pilkada tahun ini meningkat dibandingkan tahun 2015,” pungkasnya.(wan/zak)