
Danau Jangari yang merupakan tempat peternak ikan di Cianjur
CIANJUR-Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Cianjur mencatat, upwelling atau perputaran suhu air akan tetjadi antara bulan Oktober2020 hingga Maret 2021 mendatang. Oleh karenanya para peternak ikan diimbau untuk mengurangi jumlah ternakannya, guna meminimalisir kematian ikan.
Kassubag TU DKPP Cianjur UPTD Jangari, Reni Sarni mengatakan, kematian ikan biasa terjadi saat musim hujan tiba, hal tersebut membuat permukaan air yang biasanya panas tiba-tiba menjadi dingin.
“Saat musim hujan, permukaan air yang biasanya panas akan tiba-tiba menjadi dingin, sehingga air yang berada di dasar akan naik ke atas, saat itulah sering terjadi ikan yang mati,” ujarnya saat diwawancara dikantornya, Selasa (15/9/2020).
Reni mengungkapkan, upweling atau pergantian suhu air biasa terjadi pada bulan Oktober sampai dengan bulan Maret dimana saat curah hujan mulai tinggi.
Oleh karena itu ia mengimbau kepada para peternak ikan untuk mengurangi jumlah ternak ikan sebelum upwelling terjadi, untuk meminimalisir terjadinya kematian ikan.
Ia juga meminta kepada peternak ikan untuk mengurangi jumlah ternak ikan saat datang musim hujan guna meminimalisir terjadinya kematian.
Selain itu peternak ikan juga diharapkan untuk mengurangi pemberian pakan guna untuk megurangi kadar racun yang dihasilkan kotoran ikan saat upwelling terjadi.
“Dalam satu petak kolam 7×7 meter kita anjurkan peternak hanya menanam 40-50 kilogram ikan,” ungkapnya.
Menurut Reni, pihak Dinas juga sudah membentuk 21 kelompok pengawas yang diberi SK langsung oleh DKPP yang terbagi di empat kecamatan, yaitu Kecamatan Ciranjang, Cikalong, Mande dan Haurwangi.
“Para kelompok ini nantinya akan mendata setiap wilayah mereka, ada berapa yang mati dan letaknya dimana aja. Sehingga nantinya akan diberikan hibah berupa bibit ikan,” pungkasnya.(wan/zak)