Imbas Kekeringan, 50 Hektare Sawah Selatan Cianjur Gagal Panen

Kondisi sawah yang gagal panen.

CIANJUR-Sebanyak 50 hektare sawah milik warga di wilayah Selatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengalami kekeringan akibatnya para petani gagal panen.

Kekeringan tersebut salah satunya terjadi di Kecamatan Sindangbarang dan sudah berlangsung selama lebih dari tiga bulan.

Kepala Desa Hegarsari, Yayan Hilman, mengatakan, dari satu Kecamatan Sindangbarang tersebut ada dua desa yang paling parah terdampak kekeringan.

“Dua desa tersebut diantaranya Desa Hegarsari dan Desa Kertamukti,” ujarnya saat diwawancara oleh wartawan, Kamis (27/8/2020).

Ia menjelaskan, untuk Desa Hegarsari ada sebanyak 30 hektar yang terdampak kekeringan dan sebanyak 20 hektar terjadi di Desa Kertamukti.

Baca juga : 210 Orang Terkena DBD, Dinkes Cianjur Tetapkan Status Siaga

“Kekeringan rata-rata didominasi oleh sawah-sawah yang berada di pinggir pantai, karena debit air didekat pantai itu sangat sulit,” ucap Hilman.

Ia menyampaikan, matinya padi tersebut juga disebabkan oleh kencangnya angin laut.

“Selain kekeringan, angin laut di selatan saat ini juga sangat kencang, sehingga daun dan buah padi milik warga menjadi kering,” ungkap dia.

Sementara, Juhendin (43) salah satu pemilik sawah yang terdampak kekeringan memebenarkan hal tersebut. Mereka berharap pemerintah bisa mencari jalan keluar akibat permasalahan tersebut.

“Saya sangat berharap pemerintah setempat maupun kabupaten segera menyelesaikan permaslahan ini, atau tidak pemberian bantuan untuk warga yang terdampak, supaya kebutuhan padi untuk warga bisa tertutupi sampai musim hujan mendatang,” pungkasnya. (wan/tif).

 

Baca juga

Leave a Comment