
Photo sejumlah guru di Purwakarta yang harus melalui jalan rusak menuju sekolah
PURWAKARTA-Perjuangan sejumlah guru SMPN Satap Parung Banteng Sukasari, Kabupaten Purwakarta yang harus melalui jalan rusak, membuat berbagai kalangan masyarakat mengaku prihatin. Bagaimana tidak, dalam photo yang sempat beredar di media sosial, terlihat sejumlah guru harus bersusah payah demi mencapai tempat nya ia mengabdi.
Jalan ruksak hingga harus melewati beberapa kubangan dan terkadang aliran sungai tersebut, terus dialaluinya setiap hari.
“Mengajar di pelosok daerah memang bukanlah hal yang mudah dilakukan setiap guru. Hanya yang memiliki kemauan kuat dia bersedia mengabdi di daerah pelosok. Kami prihatin para pahlawan tanpa tanda jasa itu harus berjuang melewati lumpur setiap hari untuk pergi mengajar ke sekolahnya. Dimana kondisi jalan menuju sekolah mengalami kerusakan cukup parah. Apalagi saat musim hujan jalan yang rusak berlumpur cukup dalam,” ucap Wakil Ketua DPRD Purwakarta Komisi 1, Ceceng Abdul Qodir, Sabtu (29/2/2020).
Kondisi tersebut, ditambahkan Ceceng, tentu akan berpengaruh terhadap kualitas belajar dan mengajar di sekolah tersebut. Dirinya pun bertekad akan membantu mencarikan solusi sehingga salah satu permasalahan dalam dunia pendidikan tersebut segera teratasi.
“Kami akan segera berkoordinasi dengan Pemerintah daerah terutama OPD Terkait agar akses jalan di parung banteng segera di perbaiki,” tegasnya.
Sementara, salah satu guru di SMKN 1 Sukatani, Deri Setiadi mengaku, miris dengan melihat perjuangan satu profesinya tersebut. Menerutnya, menjadi guru di wilayah pinggiran yang pembangunan infrastrukturnya belum merata sangat perlu perjuangan dan niat kuat untuk mengabdi.
Terlebih, dengan status kebanyakan guru saat ini tenaga honorer.
“Tentu itu perjungan yang sangat luar biasa, apalagi bagi guru yang berstatus honorer, memang sangat miris,” imbuhnya.
Meski begitu, apa yang telah dilakukan guru- guru di Kecamatan Sukasari tersebut harus mendapat apresiasi dan motivasi bagi guru- guru di daerah lain terutama yang tugas di wilayah perkotaan.
“Tapi itu sangat memotivasi bagi kita yang mengajar dengan akses transportasi dan infrastruktur baik, kita malu jika kita disini bermalas malasan apa lagi bolos mengajar, tetap semangat lah buat rekan- rekan yang di Satap Parungbanteng semoga dalam waktu dekat mendapatkan perhatian dari pemerintah,” pungkasnya.(wes/zak)