
Wakapolres Purwakarta, Kompol Ijang Safei saat melihat Kebun Hidroponik miliki Iptu Atik Sakron
PURWAKARTA-Berawal dari hobi bercocok tanam dan latar belakang keluarga petani, IPTU Atik Sakron, salah satu anggota Polres Purwakarta sukses kembangkan berbagai macam sayuran dengan pola hidroponik.
Hobi yang mulai ia tekuni sejak tahun 2017 itu, hanya bermodal pengetahuan dari tutorial di aplikasi youtube. Setiap proses dilakukan hingga seiring berjalannya waktu, mampu menanam ribuan batang sayuran berbagai jenis.
“Awalnya sih melihat tutorial di YouTube, karena saya hobby menanam kenapa gak saya coba dipraktekkan aja. Dan alhamdulilah berhasil untuk konsusmsi sendiri, lalu akhirnya saya berfikir untuk skala produksi yang lebih besar. Pertama saya hanya tanam 200 net pot, tapi sekarang sudah 3000 net pot,” ungkap Atik saat di temui di sela-sela kesibukannya, Minggu (19/7/2020).
Dijelaskannya, bercocok tanam secara hidroponik ini sangat mudah. Siapa pun bisa melakukannya. Sebab, metode menanam tanpa tanah itu hanya memanfaatkan aliran air dan nutrisi dengan media instalasi menggunakan pipa pralon dan ember, yang diberi lubang dan dialiri air.
Perawatannya pun lebih mudah dan tidak memakan waktu banyak dan bahkan bisa dilakukan diwaktu senggang saat kumpul bersama keluarga.
“Perawatan tanaman hidroponik bisa kapan saja. Sehari cukup dua kali, pagi dan malam. Itu pun hanya memberikan nutrisi dan memastikan air mengalir. Saya merawatnya waktu pulang kerja,” jelas perwira polisi yang menjabat Kanit Tindak Pidana Korupsi, di Satreskrim Polres Purwakarta itu.
Selama ini, dirinya mengaku sudah mencoba 4 system hidroponik, baik system DFT atau Deep Flow Technique, NFT Nutrient Film Technique, Wick System, dan rakit apung.
“Dari ke empat metode hidroponik yang sudah saya coba, saya lebih milih system rakit apung disamping mudah perawatannya hasilnya bagus,” ungkapnya.
Atik menambahkan, kelebihan lain sayuran hidroponik, panennya tanpa mengenal musim. Dengan perawatan yang tepat, sayur bisa dipanen sebulan sekali.
Diketahui, Atik mengembangkan tanaman hidroponiknya itu, dengan memanfaatkan lahan kosong di sekitar rumahnya disalah satu perumahan di kota Purwakarta.
“Selain itu, rumah saya tempatnya dekat dengan irigasi jadi lahannya saya memanfaatkan irigasi yang ada di depan rumah sehingga lingkungan tidak terkesan kumuh dan hijau asri, serta bersih,” jelasnya.
Saat ini ,Atik menanam berbagai macam sayuran seperti jenis selada, kangkung, bayam merah dan hijau, pakcoy, sawi putih, cabe ungu dan cape hijau.
Untuk pemasaran, sambung dia, hasil sayuran di kebun hidroponiknya dijual ke tetangga sekitar dan orang yang lewat serta pesanan beberapa pedagang nasi goreng dan pedagang pecel lele.
“Selain untuk di konsumsi sendiri, untuk saat ini sih baru di jual di sekitar rumah, ke tukang nasi goreng dan tukang pecel aja. Serta suka juga dibagikan kepada tetangga dekat,” tutur Atik.
Terpisah, Kapolres Purwakarta AKBP Indra Setiawan melalui Wakapolres, Kompol Ijang Safei mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Iptu Atik Sakron. Dia mampu menginisiasi warga untuk mengembangkan pertanian di lahan terbatas. Tanpa butuh lahan yang luas mampu mengembangkan sayuran yang aman dari peptisida.
Selain itu, bercocok tanam juga sebagai implementasi ketahanan pangan dilingkungan keluarga.
“Ini luar biasa dan patut dicontoh, selain proses simple, ini juga wujud ketahanan pangan dan mencukupi kebutuhan sayuran keluarga bahkan tetangga, terlebih jika terus dikembangkan ini menjadi lahan usaha yang menjanjikan,” paparnya.(wes/zak)