KARAWANG-Gebrakan baru dimulai oleh PT Century Batteries Indonesia untuk mengurangi emisi karbon dengan mewajibkan karyawannya yang pensiun untuk menanam pohon di Pegunungan Sanggabuana, di Karawang, Jawa Barat.
Selain mengajak karyawannya yang pensiun untuk menanam pohon, PT Century Batteries Indonesia menggandeng Sanggabuana Conservation Foundation (SCF) untuk melestarikan pohon langka di kawasan Pegunungan Sanggabuana. PT Century Batteries berkolaborasi dengan Sanggabuana Wildlife Ranger yang dibentuk oleh SCF dan masyarakat di sekitar kawasan Pegunungan Sanggabuana pada bulan Juli 2025 terlihat menginventarisir salah satu tanaman langka di Sanggabuana dan memperbanyak dengan metode cangkok.
Wawan Sukoco, Direktur PT Centiry Batteries Indonesia, ditemui di Pos Patroli Gabungan di Puncak Sempur, Desa Cintalaksana, Tegalwawu, Karawang, pada 18 Juli 2025 mengatakan, bahwa salah satu tanaman langka yang masuk dalam program konservasi adalah tanaman Saninten (Castanopsis argentea) atau sarangan. “Targetnya adalah bisa diperbanyak dan disebar kembali ke kawasan hutan Pegunungan Sanggabuana 1000 pohon per tahun.” Jelas Wawan Sukoco.
Saninten sendiri merupakan tanaman yang hampir punah yang masuk dalam daftar merah IUCN dengan status Endagered (EN). Saninten adalah tanaman asli Indonesia yang masuk dalam Endagered Species atau terancam punah. Tanaman dari keluarga berangan yang sering disebut dengan rambutan hutan ini mempunyai biji buah yang bisa dimakan, dan sering dinamai “Chinneses Chestnut”. Saninten banyak tersebar di kawasan hutan Pegunungan Sanggabuana, dan sering menjadi santapan satwa liar di Pegunungan Sanggabuana.
Penanaman pohon dan kegiatan konservasi di Pegunungan Sanggabuana oleh PT CBI ini selain berkolaborasi dengan Ranger Sanggabuana, juga melibatkan Komunitas Pesepeda “Nusantara Green”. Nusantara Green, komunitas yang rutin mengadakan event bersepeda panjang, menjelajah alam, sambil mempromosikan gaya hidup sehat dan pelestarian alam, setelah melakukan penanamn pohon bersama dengan anggotanya, melakukan edukasi lingkungan kepada karyawan PT CBI dan masyarakat setempat serta para pengunjung area Wisata Alam Puncak Sempur.
Ocim, selaku founder Nusantara Green, mengatakan sangat mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh para relawan Sanggabuana Wildlife Ranger di Pegunungan Sanggabuana, dan harus disuport secara kolektif.
“Aktivitas yang dilakukan oleh PT Century Batteries Indonesia dan Sanggabuana Wildlife Ranger ini sejalan dengan nilai-nilai yang kami pegang di Nusantara Green, yaitu gaya hidup aktif yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Kami percaya, setiap langkah kecil bisa membawa dampak besar jika dilakukan bersama-sama. Semoga program seperti ini bisa terus berlanjut dan menginspirasi lebih banyak pihak untuk ikut menjaga alam.” Jelas Ocim yang juga merupakan anggota Wanadri.
Selain melakukan konservasi pohon langka yang terancam punah dan melakukan penanaman pohon, PT Century Bateries Indonesia juga berkomitmen untuk mensuport kegiatan penelitian dan pendataan keanekaragaman hayati di Pegunungan Sanggabuana dengan melakukan inovasi produk dari PT CBI yang bisa digunakan oleh Sanggabuana Wildlife Ranger. “Salah satunya kami sedang melakukan inovasi sumber energi ramah lingkungan dengan memanfaatkan tenaga surya dan batere untuk catu daya peralatan penelitian yang digunakan para Ranger di hutan Pegunungan Sanggabuana.” Jelas Wawan.
“Jadi ketika para Ranger sedang melakukan kegiatan di hutan dalam waktu lama, peralatan mereka dari GPS, Handphone, Laptop, dan juga kamera trap dan CCTV untuk pemantauan satwa tetap bisa digunakan dengan mendapat suplai listrik dari sumber energi yang tidak mengganggu dan mempunyai dampak merugikan terhadap lingkungan hutan Sanggabuana.” Tutup Wawan Sukoco.
Sementara itu Bernard T. Wahyu Wiryanta, peneliti satwa liar yang juga Founder SCF menyambut gembira atas kegiatan CBI dan Nusantara Green di Sanggabuana. “Sanggabuana itu luas, dan terdiri dari 4 Kabupaten. Peta kerja kita 16.500 hektar. Untuk menjaga dan melakukan pelestarian dan perlindungan hutan yang kaya akan keanekaragaman hayati ini, tidak bisa hanya kita dan Perum Perhutani yang melakukan. Perlu peran serta dari teman-teman korporat yang ada di sekitar kawasan Pegunungan Sanggabuana, baik di Karawang, Purwakarta, Bogor dan Cianjur.” Terang Bernard.
Bernard juga menyambut gembira atas inovasi CBI dengan mensuport kegiatan penelitian dan eksplorasi ilmiah di Pegunungan Sanggabuana. “Selama ini kami kesulitan sumber daya energi untuk peralatan kami selama eksplorasi di hutan, terutama ketika harus di hutan selama berminggu-minggu. Kedepan dengan inovasi dari CBI tentu akan memudahkan kita untuk melakukan upaya konservasi di Pegunungan Sanggabuana. Dan semoga banyak korporat lain yang mulai ikut terlibat untuk membenahi lingkungan Sanggabuana.” Tutup Bernard.(red)