
Sri Rahayu Agustina saat berkunjung ke Kantor Prasasti Jabar
KARAWANG-Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Sri Rahayu Agustina setuju sekolah membutuhkan peran psikolog untuk menekan potensi kenakalan pelajar serta mengembangkan potensi bakat yang dimiliki pelajar. Hal ini diungkapkan Politisi Golkar tersebut saat berkunjung ke Kantor Prasasti Jabar.
Sri Rahayu percaya bahwa setiap anak memiliki bakat masing-masing yang jika dikembangkan akan menjadi sesuatu yang membanggakan. Namun akibat kurangnya perhatian, pengaruh lingkungan serta kurang tepat dalam mengarahkan, justru potensi tersebut tidak berkembang positif.
Pendidikan di sekolah saat ini lebih banyak kepada hafalan ilmu pengetahuan dibandingkan dengan pengembangan karakter siswa. Sedangkan tidak semua anak bisa menonjol dalam semua ilmu pengetahuan seperti Matematika, IPA, IPS dan berbagai mata pelajaran lainnya.
Bisa jadi, pelajar yang hari ini dikenal nakal atau sering terlibat kegiatan-kegiatan negatif, justru memiliki bakat luar biasa di bidang lain yang belum tergali. Maka hal ini harus dapat dioptimalkan, karena tujuan anak mengenyam pendidikan di sekolah bukan hanya untuk mendapatkan ijazah, tapi untuk jadi apa setelah selesai sekolah.
Fungsi keberadaan Psikolog di sekolah sendiri adalah untuk melihat potensi tersebut. Sehingga sekolah dan orang tua bisa mengetahui kemana anak harus diarahkan sesuai dengan kemampuannya.
“Saya setuju jika ada psikolog di sekolah untuk membantu membentuk karakter anak,” ujar Sri Rahayu.
Menurut Sri Rahayu, hal ini bisa menjadi usulan dari DPRD kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
“Mungkin untuk menugaskan psikolog di setiap sekolah agak berat secara kemampuan anggaran. Tapi bisa juga satu psikolog bertugas di beberapa sekolah atau nanti ada sistem (teknis) lain yang diterapkan agar hal ini bisa tereujud,” tandasnya.(red)