
Ilustrasi
KARAWANG-Melihat dinamika politik terbaru, dengan dikabarkannya Golkar mengikuti arah mata angin petahana, Cellica. Jika hal itu terjadi tentu akan menjadi amunisi tambahan bagi Cellica untuk semakin percaya diri menuju kontestasi Pilkada pada Desember 2020 nanti.
“Saya memprediksi akan ada tiga pasangan calon (paslon) yang akan maju, di antaranya dua dari petahana dan satu penantang baru,” kata Direktur Social Policy dan Political Studies (Sospol’s), Cecep Sopandi, kepada Prasastijabar.co.id, Kamis (20/8/2020).
Menurutnya, melihat komposisi partai pendukung, Cellica memiliki amunisi yang paling besar dengan memperoleh 24 kursi DPRD terdiri dari Demokrat, Golkar, PKS dan Nasdem.
Selain itu, Cellica merupakan satu-satunya kandidat yang sudah dipastikan mulus maju ke pendaftaran calon Bupati. Karena kandidat pesaingnya masih harus berusaha keras mendapatkan rekomendasi partai.
Baca juga : Kantongi Rekom, PKS Karawang Siap Daftarkan H. Aep Syaepulloh ke KPUD
“Kalau misalkan saja, Jimmy berhasil mendapat mandat berpasangan dengan kader Gerindra maka dia akan memperoleh amunisi 15 kursi DPRD, terdiri dari Gerindra dan PKB,” ujarnya.
Begitu juga, lanjutnya, Jika karpet merah Yessi mulus, nantinya memperoleh amunisi 11 kursi DPRD, terdiri dari PDIP, PAN, PPP, Hanura dan PBB.
“Kalau saya melihat potensi ketiga calon di atas, tentu Cellica masih sangat diunggulkan. Apalagi mendapat amunisi baru dari Golkar, tentu akan semakin memberikan tenaga untuk bertarung,” bebernya.
“Pasalnya, fakta politik saat ini elektabilitas Cellica sebagai petahana tidak ada yang bisa menandingi. Disamping itu, kandidat lain kurang ada gregetnya,” timpalnya.
Tetapi pertarungan politik merebut pilihan masyarakat Karawang masih terbuka luas. Sebab, masih ada waktu bagi semua kandidat untuk melakukan kerja-kerja politik. Saat ini, persoalan mendasar kenapa Cellica masih sangat unggul di berbagai survei, itu karena pengenalan dia sudah sangat tinggi. Sementara yang lain masih jauh di bawah Cellica.
“Jadi kalau kandidat lain (harus) bekerja keras lagi mengenalkan dirinya ke masyarakat. Lebih greget lagi melakukan sosialisasi ke masyarakat,” sarannya.
Cecep menyebut ada adagium dalam politik itu, orang yang dikenal saja belum pasti dipilih apalagi yang tidak dikenal.
“Jadi begitu kira-kira,” ucapnya.
Baca juga : Golkar Dikabarkan Koalisi Dengan Cellica, Demokrat Isyaratkan H. Aep Syaepulloh Dampingi Cellica
Setelah dikenal, baru menunjukan kapasitas dan kapabilitasnya, artinya ada alasan mengapa masyarakat mau memilih dia. Makanya disini semua kandidat harus jadikan Pilkada ini sebagai vestival gagasan dan program. Agar masyarakat punya banyak pilihan untuk menentukan pilihannya.
Cecep juga menyarankan, pilihan rasional bagi Gina Swara adalah ikut menjadi wakil dari Jimmy. Karena akan sangat sulit jika keduanya ingin maksa maju menjadi Bupati. Untuk saat ini, yang penting memenuhi persyaratan dulu untuk maju.
“Jadi PKB dan Gerindra sudah punya syarat untuk mengusung pangan calon ke KPUD jika mereka berkoalisi,” imbuhnya.
Gerindra tentu punya pertimbangan politik yang matang untuk memutuskan hal ini (Gina jadi wakil). Seperti yang dikatakan, pilihan rasional untuk Gina saat ini menjadi wakil. Nanti partai akan menjalankan mekanismenya sendiri.
“Politik itu bukan matematika, walaupun selalu bicara angka,” ucapnya.
Koalisi partai hanya tiket mengantarkan kandidat untuk mendaftar di KPUD. Setelah itu, infrastruktur politik lain bekerja, bukan hanya partai. Politik itu mencari konsensus, tetapi harus punya arah. Selagi belum ada consensus, maka akan terus mencari pola, sampai menemui kesepakatan.
“Partai punya mekanisme sendiri, dalam waktu dekat pasti akan memutuskan, tunggu saja dalam waktu dekat, ada kejutan di Pilkada Karawang,” pungkasnya. (red).