
Bakal paslon Yesi (tengah) dan Firlie (kiri) dipanggil ke DPP Golkar Karawang.
KARAWANG– Hadirnya koalisi PDIP-Golkar dianggap merupakan sebuah kejutan politik, karena diketahui selama ini Golkar tercitrakan mendukung petahana. Jika rekomendasi Golkar jatuh kepada Yessi dan Firlie, maka sudah cukup koalisi PDIP dan Golkar mencalonkan pasangan calon Bbpati dan wakil bupati Karawang periode 2020-2025.
“Saya melihat dinamika politik di Karawang jelang pendaftaran calon Bupati/Wakil Bupati pada Bulan Juni mendatang akan sangat dinamis. Hal itu karena sampai saat ini mesin partai sedang bekerja menjaring calon potensial yang akan diusung,” kata Direktur Social Policy dan Political Studies (Sospol’s), Cecep Sopandi, kepada Prasastijabar.co.id, Jumat (20/3/2020).
Menurut Cecep, jika melihat peta politik Karawang kali ini sangat unik, menarik dan menggelitik. Unik karena dibanding Pilkada 2015 lalu, pada Pilkada kali ini kontestan akan diisi oleh mayoritas politisi perempuan.
Baca juga : Final, PDIP dan Golkar Berkoalisi di Pilkada Karawang 2020
“Hal itu tercermin dari munculnya beberapa nama nama, seperti Yessi Karya, Gina Swara dan Cellica tentunya sebagai petahana,” ujarnya.
Dari keunikan itu hingga menarik untuk dicermati, sebab ini akan sangat berpengaruh terhadap perilaku politik masyarakat Karawang dalam menentukan pilihannya. Dalam politik dikenal namanya ‘representasi’ atau keterwakilan, juga diketahui base line pemilih di Karawang itu mayoritas adalah ibu rumah tangga, jumlahnya sekitar 45 persen.
“Kalau dulu Cellica dengan percaya diri dianggap sebagai bagian dari representasi perempuan, saat ini sudah tidak lagi karena penantangnya juga perempuan. Maka, saya pikir ini akan menjadi pertarungan menarik para kandidat perempuan dalam memperebutkan suara 45 persen emak-emak di Karawang,” tegasnya.
Baca juga : Ijtima Ulama Sokong Acep Jamhuri Dampingi Cellica di Pilkada 2020
Selanjutnya, karena Pilkada kali ini menarik maka akan menggelitik partai politik untuk menentukan sikap politiknya. Hal itu bisa dilihat dari alotnya kesepakatan koalisi. Isu yang akan berkembang ke depan adalah apakah kisah ini tetap dilanjutkan atau mencari sosok harapan baru masyarakat Karawang.
“Kita lihat sendiri, Cellica saja sampai saat ini masih belum aman, karena meskipun partainya peraih kursi terbanyak tapi masih perlu minimal satu kursi lagi untuk bisa maju,” beber Cecep.
Sementara Gina Swara meskipun akhirnya direstui oleh Gerindra tetapi masih harus menghitung kalkulasi dengan PKB untuk mengatur posisi. Sementara Yessi yang sebenarnya muncul belakangan tetapi dalam diam ia mampu melakukan komunikasi politik yang tepat dan cepat.
“Jika PDIP dan Golkar serta Poros Juang sepakat mendukung Yessi-Firlie, ini akan jadi ancaman bagi petahana. karena Yessi dan Firlie akan menawarkan kebaruan dan memantik harapan baru bari masyarakat Karawang,” pungkasnya. (red).