Rumah Sakit Khusus Paru Karawang Punya PCR, Hasil Swab Test Kini Lebih Cepat

PCR untuk melakukan swab test

KARAWANG-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang melalui Rumah Sakit Khusus Paru, membeli satu unit alat Polymerase Chain Reaction (PCR). Alat tersebut dapat mempercepat proses diagnosis dan penanganan Covid-19 di Karawang.

Rumah sakit milik Pemkab Karawang tersebut kini dapat melakukan pengujian swab test sendiri. Dimana sebelumnya sampel swab tes dikirim ke Balitbang Kementerian Kesehatan, Jakarta atau Labkesda Pemprov Jabar.

“Karena pelayanan yang dilakukan untuk seluruh warga Indonesia maupun Jawa Barat, hasil tes kami baru dapatkan tiga hingga empat hari setelahnya. Karena banyak-nya swab test yang harus diperiksa,” kata Bupati Karawang dr. Hj. Cellica Nurrachadiana, Kamis (23/4/2020).

Dengan dibelinya alat tersebut, Bupati Cellica menyebut hasil swab test dapat diketahui dalam waktu 4,5 jam. Alhasil, proses bisa lebih cepat dan pelayanan maupun perawatan bagi pasien Covid-19 bisa lakukan secara cepat, tepat, dan optimal.

“Insya Allah pasien yang kita tolong untuk di diagnosis, dirawat, dan diberikan perawatan akan memiliki kesempatan untuk sembuh lebih besar lagi,” tambah Bupati.

Semenjak pandemik Covid-19 berlangsung, semua Negara di belahan dunia berebut untuk membeli alat-alat diagnostik. Karenanya, memerlukan antrean dan waktu yang sangat panjang untuk Pemkab Karawang membeli alat tersebut.

“Kami baru punya satu, karena memang alatnya mahal,” katanya.

Selain itu, Bupati menyebut pembeliat alat PCR tersebut dengan pendampingan tim hukum dari Kejaksaan.

Senada, Kepala Rumah Sakit Khusus Paru Karawang, Anisah mengatakan, pembelian alat PCR sekaligus dengan reagen untuk pengetesan bagi 600 orang.

“Alhamdulillah sudah mulai dari jumat tanggal 17 (April), kita mulai traning dan melakukan pemeriksaan,” kata dia.

Bahkan, Kamis (23/4/2020) RS Khusus Paru Karawang bisa memulangkan 11 pasien, setelah swab test hasilnya dua kali negatif. Satu diantaranya pasien terkonfirmasi positif dan 10 lainnya pasien dengan hasil rapid test reaktif.

“Pasien yang dipulangkan diharuskan melakukan isolasi mandiri di rumah selama 14 hari,” tambahnya.(red)

Baca juga

Leave a Comment