
Ilustrasi
PURWAKARTA-Ratusan balita di Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta mengalami gagal tumbuh atau Stunting.
Kepala Puskesmas Sukatani Kabupaten Purwakarta, Erna Siti Nurjanah, mengatakan, hal tersebut diketahui berdasarkan hasil penimbangan balita Tahun 2018. Sementara data terupdate belum bisa diketahui dan masih divalidasi.
“Kalau totalnya ada sekitar 858 balita di Kecamatan Sukatani yang mengalami stunting,” ungkap Erna, Selasa (15/10/2019).
Meski begitu, diakui Erna, sejauh ini pihaknya selalu melakukan pemantauan pertumbuhan terhadap balita mengalami stunting agar tumbuh kembang mereka membaik. Bahkan pencegahan melalui penyuluhan dan sosialisasi pun dilakukan, berharap kasus serupa tidak kembali terulang.
Baca juga : Pemprov Jabar Keluarkan Tiga Rekomendasi Hasil Investigasi ‘Hujan Batu’
“Kita kerjasama dengan lintas sektor untuk penanganan stunting dan santisasi di masyarakat,” ucap Erna.
Lebih lanjut, ia mengatakan, penanganan stunting tidak hanya menjadi tugas dari Dinas Kesehatan saja, melainkan perlu adanya dukungan dari masyarakat terutama calon ibu harus sadar akan asupan gizi dari awal hamil.
Karena terjadinya stunting terhadap bayi tidak tiba-tiba melainkan melalui proses panjang ketika masih di dalam kandungan, dan juga dipengaruhi banyak hal salah satunya adalah kurang asupan gizi.
“Maka ketika ibu hamil sampai anak berusia dua tahun, asupan gizi harus baik,” ujar dia.
Untuk itu, pihaknya memberikan edukasi pada perempuan, sebab calon ibu untuk selalu menjaga kesehatan diri sendiri dengan menerapkan pola makan yang sehat. Dengan itu, saat hamil nantinya kandungannya bisa sehat, sehingga anak yang dilahirkan juga sehat.
Baca juga : Remaja Tewas Masuk Saluran Pipa Irigasi Jati
“Saat hamil, ibu juga diberi motivasi untuk merawat dirinya. Kebersihan lingkungan termasuk. Makanya mencegah stunting bisa dari awal. Jadi, kami lakukan pembenahan, pencegahan, memberi motivasi, seluruh jajaran dikerahkan,” tutupnya. (wes/tif).