Pemuda Ini Inisiatif Jaga Tarawih, Terapkan Protokol Kesehatan

Sejumlah pemuda berjaga di akses masuk wilayahnya untuk memastikan tidak ada penduduk luar yang ikut taraweh di Masjid Alfadillah

KARAWANG-Paguyuban Pemuda Cariu Bandung (PGMCB) bersama Ikatan Remaja Masjid (Irema) dan Dewan Keluarga Masjid (DKM) Alfadillah, Desa Wancimekar, Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang, berupaya menerapkan protokol kesehatan dalam pelaksanaan Salat Tarawih di wilayahnya. Mereka menjaga pintu masuk serta memeriksa setiap jamaah yang hendak melaksanaan Salat Tarawih berjamaan di Masjid Alfadillah.

Ketua PGMCB, Agus Supriyadi mengatakan, hingga saat ini wilayahnya masih aman dari Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) sehingga tetap melaksanakan Salat Tarawih Berjamaah. Kendati demikian, pihaknya tetap menerapkan sejumlah protokol kesehatan untuk mencegah potensi penyebaran Covid-19.

PGMCB bersama Irema Alfadillah menugaskan beberapa pemuda untuk berjaga selama pelaksanaan Salat Tarawih berlangsung.

“Kami bagi-bahi tugas, ada yang berjaga di pintu masuk wilayah, ada juga yang berjaga di depan masjid,” ujarnya, Jumat (1/5/2020) malam.

Agus memaparkan, yang bertugas berjaga di pintu masuk wilayah untuk memastikan tidak ada orang dari luar wilayahnya turut Salat Tarawih Berjamaan di Masjid Alfadillah. Sedangkan, yang bertugas di depan pintu masjid untuk memastikan semua yang mengikuti Salat Tarawih berjamaah dalam kondisi sehat dengan melakukam cek suhu tubuh.

“Semua jamaah merupakan warga Kampung Cariu Bandung dan mereka sudah dipastikan dalam kondisi sehat. Lingkungan masjid pun kami sterilkan dengan penyemprotan disinfektan,” paparnya.

Ditempat yang sama, Sekretaris DKM Alfadillah, Asep Sopian mengaku, pelaksanaan Salat Tarawih berjamaan telah mendapatkan persetujuan warga dan aparat setempat. Hanya saya, Ramadhan 1441 H kali ini pihaknya tidak diperkenankan untuk menggelar sejumlah kegiatan lain yang berpotensi menyebabkan kerumunan masa.

Diungkapkan dia, untuk mengisi ramadhan, pihaknya setiap tahun menggelar sejumlah kegiatan, seperti Pasar Ramadhan, Lomba Da’i Cilik serta MTQ. Namun kegiatan tersebut tidak mendapat persetujuan dari aparat Desa Wancimekar dan pihak kepolisian, sehingga terpaksa ditiadakan.

“Kami memahami dengan kondisi pandemik Covid-19 yang melanda, sehingga kami pun memutuskan untuk tetap waspada dalam menjalankan ibadah serta kegiatan selama ramadhan ini,” pungkasnya.(zak)

Baca juga

Leave a Comment