
Tim SAR saat mencari pemotor yang hanyut di irigasi Tarum Timur
KARAWANG-Pengendara motor yang terperosok dan masuk ke saluran irigasi di kolong jembatan Desa Tamelang, Kecamatan Purwasari kini masih dicari Tim SAR Gabungan. Namun hingga berita ini disusun korban dan motornya masih belum ditemukan.
Anggota Satuan Tugas (Satga) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purwasari, Agus Ridwan menyebutkan, karyawan diketahui bernama Muhamad Nyspu Sababan. Dia adalah karyawan sebuah produsen ban di kawasan Industeri Indo Taise, Cikampek.
Korban, lanjut Agus, terseret arus di bawah jembatan tol Jakarta – Cikampek, Dusun Tamelang RT 004, RW 002, Desa Tamelang, Kecamatan Purwasari, Kabupaten Karawang, Minggu (13/3/2022) sekira pukul 15.00 WIB.
“Dia mau berangkat kerja shift dua. Sudah diperingatkan sama warga untuk tidak menerjang. Mungkin karena buru-buru dia nekad menerjang air,” kata Agus Ridwan.
Di tengah genangan air, motor Sababan mati. Dia bersama motornya kemudian terbawa arus hingga ke Sungai Citarum. Warga berupaya menolong namun tidak berhasil lantaran arus sangat kencang.
“Setiap hujan deras di bawah jembatan memang digenangi air. Dan kemaren sore arusnya sangat kencang,” kata dia.
Ridwan mengaku mendapat laporan perihal musibah yang menimpa pria 32 tahun itu sekitar pukul 15.30 WIB. Bersama relawan, timnya langsung melakukan pencarian. Pencarian belum berhasil lantaran tim lantaran aliran Sungai Citarum arus tengah kencang.
Selain itu kondisi sungai yang banyak batu kali membuat tim khawatir perahunya bocor tertancap baru. Akibatnya, proses pencarian korban agak terhambat.
“Pencarian dihentikan pukul 17.00 WIB sesuai SOP (standar operating procedur) dan dilanjutkna hari ini,” kata dia.
Sementara itu, Andri (54), saksi mata peristiwa tersebut mengatakan, korban sudah diperingatkan untuk tidak menyeberang. Sebab, tinggi air di bawah jempatan sudah mencapai satu meter.
Ia menyebutkan, kepala korban sempat berdarah sebelum terbawa arus sungai. “Kami tidak bisa menolong karena langsung hanyut,” kata Andri, ditemui di tempat kejadian perkara (TKP).
Andri mengungkapkan sudah dua kali peristiwa hanyut sudah dua kali terjadi. Namun pada peristiwa pertama, korban dapat diselamatkan.(red)