Pemkab Purwakarta Alokasikan Rp 18 Milyar Bantu Masyarakat Terdampak Penyebaran Covid- 19

Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika.

PURWAKARTA, – Wabah penyebaran virus Covid- 19, secara tidak langsung akan berdampak pada lesunya perekonomian di masyarakat.

Menanggapi hal itu, Pemerintah Kabupaten Purwakarta pun secara khusus mengalokasikan anggaran sebesar Rp 18 milyar untuk membantu meringankan beban masyarakat di tengah wabah penyebaran virus Covid- 19 tersebut.

“Kami masih inventarisasi data masyarakat yang berhak menerima bantuan, termasuk data masyarakat yang sangat membutuhkan seperti masyarakat yang tak punya penghasilan tetap,” kata Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika. Kamis (2/4/2020).

Berdasarkan data yang sudah diterimanya, ditambahkan Anne, saat ini sudah ada sebanyak 33 ribu KK yang berhak menerima bantuan dimaksud dengan rincian 9 ribu KK katagori masyarakat miskin di luar penerima bantuan PKH dan BPNT serta sebanyak 24 ribu KK katagori rawan miskin.

Jumlah tersebut belum termasuk para pedagang kecil maupun buruh harian. Karena anggaran kami terbatas, jadi hanya untuk 20 ribu KK, sisanya nanti kami berharap bantuan dari provinsi” ujarnya.

Adapun mengenai mekanisme penyalurannya nanti, Anne menyebut bukan berupa sembako, melainkan bentuk uang tunai yang akan dikirim ke rumah masing-masing oleh petugas yang telah disiapkan pemkab.

“Setiap KK penerima, mendapat bantuan Rp 300 ribu per bulannya. Bantuan akan diberikan selama tiga bulan terhitung April ini. Kemungkinan di minggu ketiga April sudah bisa cair bantuannya,” ungkapnya.

Adapun mengenai mekanisme penyalurannya nanti, Anne menyebut bukan berupa sembako, melainkan bentuk uang tunai yang akan dikirim ke rumah masing-masing oleh petugas yang telah disiapkan pemkab.

“Setiap kepala keluarga penerima mendapat bantuan Rp 300 ribu per bulannya. Bantuan akan diberikan selama tiga bulan terhitung April ini. Kemungkinan di minggu ketiga April sudah bisa cair bantuannya,” ujarnya.

Sementara, alasan bantuan tersebut tidak berbentuk sembako melainkan uang tunai, Anne menjelaskan,dengan uang tunai dirinya berharap roda perekonomian masyarakat terus berputar.
Jika di hitung, maka perbulan nya akan ada perputaran uang di masyarakat sebesar Rp 6 milyar selama tiga bulan ke depan.

“Dengan uang tunai nanti si penerima bisa belanja di warung terdekat rumahnya sehingga tetap ada perputaran uang, berbeda jika diberi sembako maka bantuan tersebut tidak akan berputar namun berhenti di penerima bantuan tersebut,” jelasnya.

Diketahui, saat ini Pemkab Purwakarta dan Pemprov Jabar masih melakukan validasi data penerima bantuan tersebut.

“Data nya kita Validasi dulu sama pemprov agar tidak ada tumpang tindih bantuan atau ada penerima yang data nya ganda atau double bantuan” pungkasnya. (wes/dn)

Baca juga

Leave a Comment