
Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika.
PURWAKARTA – Meski hampir keseluruhan wilayah Purwakarta terdampak musim kemarau hingga beberapa wilayah lahan produktif terjadi kekeringan, namun ketersediaan bahan pokok atau beras di Kabupaten Purwakarta masih dalam status aman bahkan surplus.
Hal tersebut seperti diungkapkan Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika saat menggelar kegiatan gempungan di Desa Cijantung, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta dan dalam rangka peringatan hari pangan sedunia ke 39.
“Saat ini ada sekitar 30 ton surplus beras, dan kita simpan di Bulog untuk cadangan, jadi bukti bahwa Purwakarta itu cadangan pangannya masih aman, sehingga suatu waktu masyarakat membutuhkan kita akan ambil dan kita berikan,” ujar Anne. Rabu, (16/10/2019).
Diakui Anne, musim kemarau cukup berdampak pada lahan pertanian terutama sawah tadah hujan. Saat ini kurang dari 1000 hektar sawah terdampak musim kemarau dan tersebar dibeberapa kecamatan di Purwakarta.
“Sawah tadah hujan yang terdamapak, diantaranya, Kecamatan Maniis, Kecamatan Tegalwaru dan Kecamatan Campaka tapi itu tidak mempengaruhi kebutuhan beras di Purwakarta,” ungkapnya.
Waspada Stunting Sejak Masa Kehamilan
Meski begitu, pemerintah akan memperketat terkait izin pengelolaan lahan terlebih lahan produktif untuk dijadikan kawasan industri dan perumahaan. Diakui Anne, beberapa izin perumahan sempat ditolak karena berada di zona hijau atau lahan produktif pertanian.
“Salah satu langkah pemerintah untuk mendukung ketahanan pangan ya itu, kita perketat izin seperti perumahan yang sudah ada beberapa kita cancel izinnya,” jelas Anne. (wes/naz)