
Firlie Hanggodo (kanan) bersama Saidah Anwar (kiri).
KARAWANG-Politikus Golkar yang juga bakal calon Wakil Bupati Karawang, Firlie Hanggodo, bersama anggota DPRD Karawang, Saidah Anwar, mengunjungi lokasi korban banjir rob di Desa Sungai Buntu, Kecamatan Pedes, dan Desa Cemara Jaya, Kecamatan Cibuaya, Jumat (12/6/2020).
Dalam kesempatan itu, mereka berdua yang didampingi Ketua DPD Golkar Karawang, Sukur Mulyono, dan fungsionaris Golkar Karawang, di antaranya Abdul Azis dan Asep Kurniawan, juga memberikan bantuan ratusan paket sembako ke sejumlah warga.
Filrie mengatakan, maksud kedatangannya ke wilayah terdampak banjir rob untuk memberikan dukungan moril agar warga bersabar dan tabah menghadapi musibah.
“Banyak juga warga yang terdampak banjir rob, sampai ada mereka yang mengungsi ke tempat lain karena rumahnya terendam banjir air laut,” ujarnya.
Menurut Firlie, usai mengamati sejumlah lokasi terdampak banjir rob, dirinya mengajukan solusi agar Pemkab Karawang memperbaiki insfratruktur jalan yang sudah rusak karena bisa menghambat laju perekonomian warga, begitu juga sebaiknya warga direlokasi ke tempat yang lebih aman guna menghindari dampak yang tidak diinginkan kedepannya jika musibah ini kembali terjadi.
Baca juga : Banyak Pengunjung Saat Libur Lebaran, 34 Orang di Tanjung Pakis Ikuti Swab Test

Firlie berikan bantuan sembako ke warga pesisir.
“Tentunya juga harus dilihat situasi setiap lokasi yang dampaknya berbeda-beda,” ulasnya.
Namun Firlie mengingatkan, relokasi tersebut harus didasari dengan kesepakatan bersama antara warga dan Pemkab Karawang dan lokasi relokasi merupakan tempat yang layak untuk didiami warga.
“Harus dijamin juga mata pencahariannya, jangan hanya dipindahkan tapi mereka tidak ada aktivitas apa-apa,” sarannya.
Selain itu, Firlie mengusulkan agar dibuat sabuk ombak untuk menahan deras ombak yang mengikis pantai dan penanaman hutan mangrove atau hutan bakau agar musibah rob ke depannya bisa diminimalisir.
“Hal-hal itu harus dipikirkan oleh Pemkab Karawang agar warga merasa diperhatikan ,” tandanya.
Senada dikatakan Firlie, Saidah Anwar menyebut, dalam waktu dekat warga harus diberi pengertian dan pemahaman agar bersedia untuk direlokasi ke tempat yang aman. Setelah itu penting juga perbaikan insfrastrukrur dan penahan ombak.
“Permasalahan sabuk pantai ini sudah lama dibicarakan dan ternyata tidak mudah diselesaikan karena memakan dana sangat besar, sehingga Pemkab Karawang tidak mampu buat sabuk pantai dengan memakai anggaran APBD II. Sementara meminta bantuan provinsi dan pusat belum ada action yang jelas,” ujarnya.
Saidah menjelaskan, Pemkab Karawang sudah menyediakan anggaran dan tanah seluas 2 hektare yang tidak jauh dari kantor Desa Cemara Jaya untuk relokasi warga. Namun kendalanya, warga mempertanyakan apakah lokasi yang akan ditempati menjadi hak milik mutlak warga atau sekedar sewa.
“Saat ini sudah ada 300 warga yang sudah siap direlokasi,” pungkasnya. (red).