Asep Ibe
KARAWANG-Gagal kontrak yang memicu batal dibangunnya Gedung Maternitas RSUD Karawang bakal berujung ‘dieksekusinya’ Dirut RSUD Karawang, Sri Sugihartati, oleh Komisi IV DPRD Karawang.
“Dirut RSUD tidak cermat dalam merealisasikan perencanaan anggaran, kami mungkin bersama Komisi III akan rapat gabungan untuk evaluasi masalah ini,” kata Ketua Komisi IV DPRD Karawang, Asep Ibe, kepada Prasastijabar.com, Kamis (31/10/2019).
Asep Ibe tidak mau terlalu menjurus lebih dalam jika evaluasi kinerja Dirut RSUD akan berujung pada ‘impeachment’, namun evaluasi itu untuk mencari akar masalah mengapa gagal kontrak itu bisa terjadi dan menjadi referensi agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.
Baca juga : Buntut Gedung Maternitas Gagal Dibangun, Dirut RSUD Dituntut Mundur
“Evaluasi itu juga dilakukan untuk menghindari kemungkinan adanya multiplier effect jangka panjang,” ujar politikus Fraksi Golkar ini.
Ia menjelaskan, dampak multiplier effect jangka panjang itu bisa saja terjadi dengan munculnya ketidakpercayaan dari Pemprov Jawa Barat atau bahkan dari Pemerintah Pusat lantaran Kabupaten Karawang tidak bisa memanfaatkan danah hibah yang sudah siap digelontorkan.
“Kami khawatir kedepannya usulan gedung perawatan kritis dan klinik eksekutif di RSUD Karawang yang juga sedang diajukan alami distrust (hilang kepercayaan-red) dari Pemprov Jabar,” imbuhnya.
Baca juga : Turunkan Angka TBC, Puskesmas Anggadita Inovasi Ojeg DOTS Japati
Asep Ibe juga tidak mau berasumsi liar adanya dugaan gagal kontrak ini dipicu karena pemenang lelang pembangunan Gedung Maternitas tidak diharapkan oleh pihak tertentu, dengan kata lain dijegal. Tetapi bila asumsi itu benar adanya, maka itu akan menjadi indikasi hal serupa bisa terjadi di proyek lainnya.
“Yang jelas ini harus jadi catatan penting bagi Pemkab Karawang dan pihak terkait termasuk pihak Kejaksaan bila ada indikasi affair dibalik gagal kontraknya Gedung Maternitas,” pungkasnya. (red).
