KARAWANG – Polres Karawang mengungkap peran kakak Ipar dalam kasus tewasnya S (14), bocah yang ditemukan tak bernyawa tergantung di jembatan KIIC, Telukjambe Timur, Karawang beberapa waktu lalu.
Kapolres Karawang AKBP Aldi Subartono mengungkapkan, T (26) tahun, akhirnya mengakui perbuatan keji terhadap adik iparnya, S (14).
“Bukan bunuh diri, tapi sengaja digantung seutas tali yang diikat pada ranting diantara rongga jembatan,” kata Aldi.
Aldi mengatakan, bersama Komnas Perlindungan anak tim Polres Karawang, melakukan penyelidikan, karena menemukan kejanggalan atas kematian korban.
“Kami bekerjasama, melakukan pemeriksaan saksi dan olah TKP, serta melakukan autopsi terhadap korban. Hasilnya kami ungkap bahwa kematian korban akibat tindak kekerasan yang dilakukan kerabat dekatnya sendiri karena kesal, akibat persoalan bensin dan urusan dirumah,” ungkap Aldi.
Ditempat yang sama, Kasat Reskrim Polres Karawang AKP Arief Bastomi, melengkapi, korban digantung merupakan siasat pelaku T (26), kakak iparnya lantaran bingung korban pingsan setelah dianiaya hingga pingsan.
“Pelaku jengkel saat disuruh istrinya, mencari keberadaan korban yang pergi dari rumah tanpa pamit,” kata Tomi, sapaan pendek AKP Arief Bastomi.
Tomi, bercerita, pelaku dan korban bertemu di jembatan persis dibelakang PT TMMIN.
“Keduanya terlibat cekcok, yang berujung pemukulan pelaku terhadap korban, ” ungkapnya.
Pelaku sempat memukul beberapa kali wajah korban, dan puncaknya korban pingsan setelah kepalanya dibenturkan ke tembok jembatan berulang kali.
“Pelaku panik karena korban tak sadarkan diri. Kemudian ia mengatur siasat mencari tali dan menggantungkan korban dicelah jembatan agar oranglain mengira korban gantung diri,” papar Tomi.
Tomi mengatakan, tim Reskrim Polres Karawang kemudian melakukan penyelidikan. Hingga akhirnya terungkap bahwa pelaku penyebab tewasnya korban adalah tindakan kekerasan kakak iparnya.
“Pelaku kami amankan, saat ini terus menjalani pemeriksaan dan sudah ditetapkan tersangka,” tutupnya.(ans)
