Abaikan Protokol Kesehatan, PT Metro Pearl Indonesia Nekat Buka Lamaran di Tengah Pandemik

Tanpa Physical distancing, Pelamar serbu PT Metro Pearl Indonesia.

PURWAKARTA-Ribuan orang pelamar kerja yang berasal dari berbagai daerah nekat datangi perusahaan PT Metro Pearl Indonesia yang berlokasi di Jalan Pramuka, Desa Bunder, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta. Kamis (10/9/2020).

Alhasil, membludaknya ribuan pelamar itu pun mengakibatkan kemacetan disepanjang jalan Pramuka. Bahkan anjuran pemerintah terkait protokol kesehatan di tengah pandemik COVID-19 pun terkesan diabaikan pelamar. Hal itu tampak dari tidak adanya physical distancing antar pelamar hingga tak sedikit pelamar yang tidak mengenakan masker.

Seorang pelamar dari daerah kecamatan Sukatani, Asep mengaku mengetahui informasi adanya lowongan pekerjaan di pabrik sepatu tersebut dari media sosial.

Awalnya ia merasa takut untuk datang langsung ke perusahaan di tengah wabah Corona ini, namun karena ia mendapat informasi jika proses perekrutan calon karyawan dibuka secara offline, ia memberanikan diri untuk datang langsung ke lokasi pabrik.

Baca juga : Momen Haornas 2020, Ini Pesan Bupati Purwakarta Ambu Anne untuk Masyarakat

“Tapi tadi pas datang langsung dibubarkan tidak sesuai ekspektasi,” singkatnya.

Sementara, Kapolres Purwakarta AKBP Indra Setiawan melalui, Kapolsek Jatiluhur, Kompol Deni Hamari, mengaku sebelumnya PT Metro Pearl Indonesia sudah melayangkan surat pemberitahuan terkait penerimaan karyawan tersebut dan berjanji akan menerapkan protokol kesehatan sesuai imbauan dari pemerintah.

“Dengan adanya informasi PT Metro Pearl Indonesia membuka lowongan kerja maka otomatis masyarakat datang, tapi tak disangka jika jumlah pelamar yang datang jumlahnya mencapai ribuan. Padahal, perusahaan hanya membuka lowongan untuk 174 pekerja saja,” ucap Deni, saat ditemui di ruangan kerjanya,

Ia melanjutkan, untuk mencegah penyebaran COVID-19 akhirnya pihaknya bersama anggota mengambil langkah untuk membubarkan para pelamar yang datang ke lokasi tersebut.

“Agar tidak menjadi cluster baru penyebaran COVID-19, maka kami terpaksa bubarkan para pelamar itu. Akhirnya para pelamar bubar, Alhamdulillah sekarang sudah bubar dan lalulintas kembali berjalan lancar. Nanti kami akan mendatangi pihak perusahaan,” jelasnya.

Tak jauh dari lokasi pabrik, Suherman (47) warga yang melintas di lokasi pabrik itu, juga mengaku kaget dengan adanya aktivitas lowongan pekerjaan yang dibanjiri oleh ribuan pelamar tersebut.

Menurut dia, harusnya pihak perusahaan dari awal bisa mengantisipasi membludaknya jumlah pelamar yang datang minimal dengan anjuran untuk memakai masker dan jaga jarak atau Physical distancing

“Tadi pagi parah banget, ribuan orang yang datang. Untung pihak kepolisian responnya cepat dan langsung membubarkan kerumunan tersebut dan lalulintas kembali berjalan lancar,” ucapnya. (wes/tif).

Baca juga

Leave a Comment