KARAWANG-Abah Melin (77) warga Kampung Lengo RT 002/014, Kelurahan Tanjungpura, Kecamatan Karawang Barat, di usia sepuhnya masih saja mejajakan dagangan cincaunya untuk mencukupi kebutuhan Istri dan dirinya.
Beban seberat 40-50 kg dipanggul Abah sambil berkeliling kampung menjajakan dagangannya.Menapaki jalanan di cuaca yang terkadang panas atau hujan, bersama tubuhnya yang mulai renta, sambil memanggul dagangan yang tak ringan, seperti itulah keseharian Abah Melin lansia berumur 77 tahun.
Karena pikulannya yang berat sering kali Abah berjualan cincau tanpa es batu lantaran pikulannya semakin berat dan Abah Melin tak mampu memikulnya. Tentu saja hal ini semakin membuat jualan Abah tidak menarik dan kurang diminati.
Baca juga : Innalillahi, Tiga Mapala Unsika Tewas di Gua Lele
Abah Melin memaksakan diri, meski tubuhnya telah merenta dan tak lagi kuat, karena terkadang abah tidak bejualan sampai beberapa hari hanya untuk beristirahat agar kembali bisa berdagang.
Setiap kali dagang, Abah Melin bisa mengumpulkan sekitar Rp30 ribu sampai Rp50, namun uang sebesar itu harus dicukupi dua atau tiga hari, karena tubuh Abah tidak bisa diajak setiap hari berjualan.
Sebenarnya Abah Melin dan istri memiliki satu orang anak yang keadaannya tidak jauh berbeda dengan abah, namun anak Abah tidak bisa rutin datang dikarenakan keadaannya. Abah hanya ingin bisa beristirahat di masa tuanya, meletakkan tubuh rentanya pada peraduan tanpa beban. (red).