Sikapi Sungai Citarum Hitam Pekat, MKB : Pernyataan Wawan Absurd

Tampak ari sungai Citarum yang hitam pekat.

KARAWANG-Sungai Citarum sejak sepekan terakhir ini airnya berwarna hitam pekat dan sejumlah ikan mati mengambang. Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Karawang, Wawan Setiawan, memberikan pernyataan pekatnya sungai Citarum masih dalam batas normal.

Namun Masyarakat Karawang Bersatu (MKB) menilai pernyataan Wawan tersebut absurd dan tanpa adanya dasar kajian yang jelas.

“Pernyataan Wawan absurd. Seharusnya Pak Kadis melakukan beberapa mekanisme-mekanisme uji lab terlebih dahulu,” kata aktivis MKB, Erik Ramdani, kepada Prasastijabar.co.id, Rabu (5/8/2020).

Erik menjelaskan, mekanisme uji lab yang mesti ditempuh di antaranya, DLHK harus uji lab baku mutu airnya di beberapa titik jangan hanya satu titik saja, kemudian DLHK harus uji lab kandungan lumpur sendimentasi beberapa titik dan terakhir DLHK harus uji laba biota-biota sungai citarum yang mati.

“Baru setelah hasil uji labnya keluar, mereka dapat menyimpulkan. Jangan mengacak sistem berpikir yang logis,” ujarnya.

Erik pun mengutip pernyataan aktivis Ecoton NGO dari Jawa Timur bahwa ketika industri membuang limbah (bersamaan) atau sendiri yang melebihi baku mutu terutama saat kemarau, yang volume airnya menurun drastis. Limbah menjadi kental, ini berarti menambah beban sungai yang sudah berat untuk menetralkan atau mempurifikasi pencemaran.

Salah satu caranya mempurifikasi limbah adalah dengan menguraikan limbah dengan oksigen dalam air (oksigen terlarut/ dissolvwd oxygen). Ketika limbah masuk otomatis oksigen dan bakteri berusaha menguraikan limbah ( bakteri juga butuh oksigen untuk bekerja).

“Nah oksigen yang ada di air bisa habis mencapai 0 mg/l, itu yang disebut zona mati, karena mayoritas organisme atau makhluk air tidak bisa hidup tanpa oksigen,” ungkapnya.

Ikan sapu-sapu, lanjutnya, itu salah satu ikan yang tahan dengan oksigen rendah. Umumnya ikan butuh oksigen minimal 2 mg/l. Kalau ikan sapu-sapu sampai mati berarti kemungkinan oksigen mencapai nol.

“Dugaan lainnya ada limbah yang mengandung racun atau panas yang membuat ikan shock atau stres lalu mati,” pungkasnya. (red).

Baca juga

Leave a Comment