Imbas Larangan Mudik, Pedagang Oleh-Oleh Simpang Jomin Menjerit, Omzetnya Turun Drastis

Lapak usaha oleh-oleh milik Dewi di Simpang Jomin.

KARAWANG-Imbas larangan mudik dan arus balik di masa pandemik COVID-19 dan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), membuat omzet pedagang oleh-oleh di Simpang Jomin, Kotabaru, mengalami penurunan drastis.

Di musim mudik lebaran tahun lalu biasanya menjadi berkah bagi para pedagang oleh-oleh untuk mengais rezeki. Namun, dengan adanya larangan mudik dan arus balik oleh Pemerintah, membuat penjualan oleh-oleh mengalami sepi pembeli.

Menurut seorang pedagang, Dewi, dampak larangan mudik dan arus balik selama pandemik COVID-19 menyebabkan omzet dagangan turun dari Rp3 juta per hari, kini Rp200 ribu per hari.

“Omzet harian saya menurun, dari Rp3 juta sekarang hanya Rp200 ribu per hari,” ungkapnya kepada Prasastijabar.co.id, Selasa (26/5/2020).

Baca juga : Hendak Masuk Karawang, 850 Kendaraan Pemudik Diputar Balik

Masih menurutnya, dampak dari PSBB pun terasa bagi lapak usahanya saat ini, di antaranya membuat para pengunjung yang berbelanja oleh-oleh ke lapak usahanya menjadi sepi.

“Selain omzet menurun, pengunjung yang belanja oleh- oleh ke lapak saya pun sepi,” tambahnya.

Sementara seorang pembeli, Maulana, yang masih menyempatkan membeli oleh-oleh, mengatakan, dirinya kebetulan hari ini sedang melintasi arah Simpang Jomin untuk pulang ke Klari, lalu mampir untuk membeli oleh- oleh buat dibawa pulang ke rumah.

“Sambil arah pulang ke Klari, saya sengaja mampir sekedar membeli tape untuk oleh- oleh,” pungkasnya. (jat/tif).

Baca juga

Leave a Comment