Pemkab Cianjur Cari Solusi Minimnya Lowongan Kerja Untuk Laki-Laki

PLT Bupati Cianjur, Herman Suherman.

CIANJUR – Pemerintah Kabupaten Cianjur terus berupaya menyeimbangkan kuota penyerapan tenaga kerja laki-laki dan perempuan. Hal itu dilakukan untuk mencegah dampak negatif dari terlalu banyaknya penyerapan untuk hanya salah satu gender.

Herman Suherman, mengakui, jika sejak beberapa tahun lalu perceraian meningkat, dengan adanya perusahaan di Cianjur yang lebih banyak merekrut tenaga kerja perempuan. Namun Pemkab terus berupaya agar lapangan pekerjaan untuk kaum laki-laki ditingkatkan.

“Kalau beberapa tahun lalu memang banyaknya perempuan, tapi mulai ada perubahan dari pihak perusahaan yang membuka rekrutmen untuk laki-laki. Secara bertahap akan diperbanyak kuota laki-lakinya, sehingga tidak merusak urusan keluarga di Cianjur dan angka perceraian bisa menurun,” kata dia, Jumat,27/09/2019)

Sementara itu, Kabid Penempatan kerja dan perluasana kesempatan kerja, Ricky Abdi Hikmat, mengatakan, tingkat penyerapan tenaga kerja saat ini terutama pada industri besar memang didominasi kaum perempuan.

“Secara makro jumlah tenaga kerja di 959 perusahaan kecil sampai besar di Cianjur malah lebih banyak diisi oleh kaum laki-laki. Dari total 65 ribu tenaga kerja,sebanyak 36.380 orang laki-laki dan tenaga kerja perempuan sebanyak 29.950 orang,” kata dia.

“Secara makro masih banyak laki-laki, tapi tidak kebanyakan di perusahaan kecil menegah, sementara untuk di perusahaan besar saat ini kebanyakan menerima pegawai perempuan,” katanya.

Ia menjelaskan, saat ini yang menjadi sorotan, hingga banyak anggota jika sekarang laki-laki sulit mendapatkan lapangan pekerjaan, dan lebih banyak perempuan yang bekerja.

“Pemkab Cianjur saat ini sudah memiliki Peraturan Bupati yang mengatur soal rekrutmen tenaga kerja, dimana ada kesetaraan dalam rekrutmen pegawai antara perempuan dan laki-laki,” tuturnya.

Dia menjelaskan dalam regulasi tersebut tidak secara khusus mengatur soal persentase pegawai perempuan dan laki-laki, sebab nantinya malah dianggap diskriminatif kalaum terlalu besar untuk salah satunya. (zie/naz)

Baca juga

Leave a Comment