Limbah Pertamina Bencana Bagi Masyarakat

Dona Romdona.

KARAWANG-Warga Desa Sungaibuntu yang juga aktivis KAHMI Kabupaten Karawang, Dona Romdona, sangat menyesalkan pernyataan pejabat Dinas Kelautan dan Perkikanan (DKP) Kabupaten Karawang yang menyebut tumpahan limbah Pertaminan di perairan laut Karawang Utara sebagai berkah bagi masyarakat. Justru, limbah minyak Pertamina itu merupakan bencana bagi masyarakat.

“Pertamina lambat dalam menangani persoalan penanganan limbah ini. Yang dirugikan jelas masyarakat desa yang terdampak langsung oleh limbah tersebut,” kata Dona, Selasa (3/9/2019).

Pasalnya, ucap Dona, selain ribuan nelayan yang terganggu mata pencahariannya karena limbah pertamina, ini berdampak juga ke sektor industri perikanan di TPI di desa yang terkena dampak. Sektor wisata pantai pun ikut terganggu, akibat menurunnya jumlah pengunjung.

Baca juga : Pertamina Tak Mampu Selesaikan Target, Tumpahan Minyak Justru Makin Parah

“Warung-warung seputar pantai mengalami penurunan penghasilannya akibat sepinya pengunjung pantai di desa yang terkena dampak,” ungkapnya.

Menurut Dona, Pertamina sampai hari ini belum bisa menyelesaikan persoalan kompensasi buat masyarakat yang terkena dampak langsung. Ini menjadi keresahan masyarakat. Masyarakat menilai tidak ada keberkahan dengan musibah ini. Bisa dibayangkan hampir setiap hari masyarakat harus menerima kebisingan motor pengangkut limbah Pertamina ke titik pengumpulan limbah.

“Saya lihat di desa Sungaibuntu masyarakat sudah mulai resah. Di samping harus menerima kebisingan, masyarakat harus menerima baunya limbah minyak yang dikumpulkan di halaman Desa Sungaibuntu, Kecamatan Pedes,” tuturnya.

Baca juga : Mabes Polri Selidiki Tumpahan Minyak Pertamina

Bahkan, tandasnya, tidak sedikit masyarakat yang terganggu kesehatannya akibat bau busuknya limbah minyak yang dikumpulkan di halaman Desa Sungaibuntu. Terkadang masyarakat sering komplain, namun Pertamina belum melihat sisi ini sebagai dampak yang merugikan.

“Jelas ini bukan musibah yang berskala regional, musibah ini harus di bawa ke pusat untuk turun tangan langsung menangani kebocoran minyak Pertamina. Mengingat penanganan ini sampai berlarut-larut tanpa ada kepastian penyelesaian yang signifikan” tegasnya.

Baca juga : Air Laut Tercemar Tumpahan Minyak Pertamina, Petambak Udang Ikut Menjerit

Bagi masyarakat Sungaibuntu, ini bukan keberkahan walaupun masyarakat di gaji untuk terlibat aktif pengangkutan limbah.

“Namun, ini adalah bencana bagi masyarakat kami. Dan kami menilai ini karna faktor human error pihak Pertamina, bukan karena bencana alam,” pungkasnya. (red).

Baca juga

Leave a Comment