Khawatir Penyalahgunaan Narkoba, Santri Al Mutohar Plered Gelar Sosialisasi Bahaya Narkoba

Anggota Polres Purwakarta Berikan Pemahaman Bahaya Narkoba kepada Santri Al Mutohar

PURWAKARTA-Karena khawatir terhadap penyalahgunaan narkoba yang sudah merambah pelajar atau remaja, SMP BP Al-Mutohar Plered menggandeng kepolisian untuk melakukan sosialisasi bahaya narkoba kepada para santrinya. Apalagi, wilayah Selatan Kabupaten Purwakarta saat ini menjadi salah satu wilayah yang masuk dalam zona merah peredaran minuman keras (miras) oplosan serta penyalahgunaan Narkoba.

Menurut Kepala SMP BP Al-Mutohar Plered, H.Yodi Ahmad Sirojudin, sangat perlu para santrinya mengetahui bahaya penyalahgunaan narkoba. Hal itu agar para santri mengenali dan menghindari serta mengantisipasi adanya penyalahgunaan narkoba di lingkungannya.

Baca Juga: Polres Purwakarta Sosialisasikan Bahaya Narkoba kepada Pelajar

“Menurut informasi dari kepolisian, Kecamatan Plered itu termasuk zona merah dalam peredaran narkoba. Jadi kegiatan sosialisasi bahaya Narkoba seperti ini perlu dilakukan untuk membentengi para santri dari bahaya Narkoba tersebut,” kata H Yodi usai kegiatan tersebut digelar di komplek Yayasan Al- Mutohar, Desa Palinggihan ,Kecamatan Plered Kabupaten Purwakarta. Rabu (5/2/2020).

Saat ini, lanjutnya, para pengedar narkoba bukan hanya menyasar kepada para remaja yang ada dikampung-kampung, tetapi juga sudah masuk dalam dunia pendidikan seperti kampus, sekolah dan tidak tertutup kemungkinan akan masuk ke lingkungan pesantren.

“Penyebaran narkoba sudah mempengaruhi anak usia sekolah. Terutama menggunakan pelajar sebagai modus dalam penyebaran. Dengan sosialiasi ini dapat membantu anak-anak untuk ikut melawan narkoba,” imbuhnya.

Baca Juga: Sekolah di Wilayah Perbatasan Ini jadi Prioritas Pertama Sosialisasi Bahaya Narkoba

Ditambakan Yodi, diharapkan kedepan para santri SMP BP Al-Mutohar disamping memahami ilmu agama, tapi juga faham pengetahuan umum diantarnya tentang bahaya narkoba dan kenakalan remaja. Hal tersebut dinilai dapat membentengi para pelajar agar tidak terjerumus pengaruh narkoba dan kenakalan remaja lainnya.

“Bisa memahami narkoba, baik dalam wujud, dampak dan hukuman bagi yang menyalahgunakannya. Sehingga anak-anak bisa menjaga diri,” paparnya.

Sementara, Kasat Narkoba Polres Purwakarta AKP Heri Nurcahyo menambahkan, selain dapat menambah wawasan tentang bahaya Narkoba, diharapkan para pelajar dan santri tersebut dapat menjadi agen di masyarakat salam hal menyampaikan bahaya narkoba sekaligus pencegahan dilingkungannya.

Baca Juga: Cegah Narkoba Masuk Sekolah, Polres Purwakarta Sosialisasi P4GN di SMK Taruna Sakti

“Biasanya remaja itu sedang tinggi- tinginya rasa ingin mencoba hal baru, untuk itu kita berikan pemahaman bahaya narkoba agar mereka mengerti bahwa Narkoba itu menyesatkan bagi dirinya, dan mudah- mudahan hal ini disampaikan juga kepada teman atau lingkungannya” ujarnya.

Heri berharap hal serupa dapat di ikuti sekolah atau pesantren lainnya sehingga kedepan lingkungan belajar dapat benar- benar bersih dari peredaran Narkoba.

“Peredaran Narkoba itu tidak mengenal lingkungan, mau itu sekolah, pesantren semua bisa dimasuki, tergantung kita bagaimana memebentenginya,” pungkasnya.

Diketahui, Ribuan Santri atau Siswa yang menempuh pendidikan di Yayasan Al Mutohar tidak hanya berasal dari warga Kab Purwakarta melainkan berasal dari berbagai daerah di Jawa Barat, seperti Kab Subang, Karawang, Cianjur, Bandung, Bandun Barat dan Bogor.(wes/zak)

Baca juga

Leave a Comment