
Fajar, pedagang buah di Jl. Moch Ali saat melayani pembeli.
CIANJUR – Harga buah-buahan du sejumlah tempat di Kabupaten Cianjur, seperti markisa, manggis dan alpukat mengalami kenaikan sekitar 10 persen, akibat minimnya pasokan, namun untuk beberapa jenis buah yang lainnya masih normal.
Fajar (20) pedagang buah-buahan di Jalan Moch. Ali mengatakan, meskipun saat ini beberapa jenis buah sedang mamasuki musim panen, namun ada sejumlah jenis buah-buahan minim pasokan.
“Seperti alpukat sejak tiga bulan yang lalu, pasokannya terus berkurang, akibatnya harganya pun mengalami kenaikan dari Rp25.000 jadi Rp35.000 per kilogram untuk alpukat yang berukuran sedang,” ucap dia, (25/09/2019).
Sedangkan untuk alpukat yang berukuran besar naik menjadi Rp40.000 semula seharga Rp30.000 per kilogramnya. Tidak hanya harga alpukat, harga jual markisa pun mengalami kenaikan dari Rp20.000 jadi Rp35.000 per kilogrmanya.
“Selain itu juga harga manggis pun sekitar tiga pekan yang lalu mengalami kenaikan asalnya seharga Rp20.000 jadi Rp30.000 per kilogrmanya,” kata dia saat di hampiri di tokonya
Meskipun harga alpukat, markisa dan manggia mengalami kenaikan, namun untuk buah-buahan jenis lainya seperti jeruk, semangka dan mangga masih di harga normal.
“Harga jeruk sejauh ini masih stabil yaitu di angka Rp30.000 hingga Rp35.000 per kilogramnya, dan untuk hargs mangga sejak dua pekan yang lalu mengalami penurunan dari Rp30.000 menjadi Rp20.000 per kilogram,” tambahnya
Fajar menyesalkan adanya terjadi kenaikan harga terhadap buah alpukat, manggis dan markisa, karena permintaan terhadap jenis buah tersebut banyak diminatin oleh pelanggan.
“Semenjak adanya beberapa jenis buah yang terjadi kenaikan, saya kehilangan sejumlah pelanggan, dan selain itu juga saya mengalami kerugian jutaan rupiah. Saya berharap, untuk jenis buah-buahan pasokan barangnya bisa kembali normal, supaya harganya turun,” kata dia. (zie/naz)