
Sugeng Supriyatno
CIANJUR – Menjelang memasuki peralihan musim, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur mulai menyiapkan diri. Karena saat peralihan musim sejumlah wilayah Cianjur rawan terjadi bencana banjir, longsor, dan pergerakan tanah.
Sekertaris, BPBD Cianjur Sugeng Supriyatno mengatakan Cianjur adalah salah satu wilayah yang rawan bencana, dan saat peralihan musim pun potensi bencana cukup tinggi.
“Ketika memasuki musim hujan, bisa kapan saja terjadi banjir, longsor ataupun pergerakan tanah,” kata Sugeng saat dihampiri di ruanganya, Kamis, (03/10/2019).
Ia menjelaskan bencana longsor dan banjir atau pun pergerakan tanah, dapat terjadi pada saat peralihan musim, karena ketika musim kemarau, tanah dan tebing biasanya mengalami retak akibat kekeringan.
“Jadi pada saat hujan lebat, retakan tersebut mudah dimasukin air yang akhirnya bisa terjadi pergerakan tanah hingga longsoran. Oleh karena itu meskipun belum bisa dipastikan kapan akan masuk musim hujan, kami akan terus siaga dan melakukan pemantauan untuk mencegah bencana terjadi,” tuturnya.
Menurutnya, puncak peralihan musim kemungkinan baru akan terjadi pada pertengahan atau akhir Oktober. Sedangkan untuk musim hujan diprediksi baru akan terjadi pada November 2019.
“Untuk memastikan masuknya musim hujan, kami masih menunggu hasil dari BMKG. Sebelum adanya surat tersebut, status siaga kebencanaan belum akan diubah, atau masih siaga kekeringan,” ucap dia.
Sugeng menambahkan rapat koordinasi telah dilakukan beberapa waktu lalu di Bandung. Dalam rapat tersebut membahas sejumlah kesiapan dalam menghadapi peralihan musim dan penangulangan bencana secara dini. (zie/naz)