Waspadai, Ini Sembilan Gejala Kena Komplikasi Diabetes

PRASASTIJABAR.COM-Diabetes adalah penyakit yang memengaruhi hampir semua organ tubuh, termasuk jantung, pembuluh darah, mata, ginjal, hingga saraf dan gigi. Maka tidak heran kalau komplikasi dari penyakit ini dapat semakin memperparah kondisi Anda.

Berikut sederet komplikasi diabetes melitus yang harus diwaspadai para diabetesi.:

1. Disfungsi seksual
Hampir 1 dari 3 pria yang terkena diabetes mengalami disfungsi ereksi. Pada wanita, masalah seks terkait komplikasi diabetes khususnya juga meliputi vagina kering dan infeksi bakteri vagina yang menyebabkan sakit saat berhubungan seks.

Semua masalah disfungsi seksual ini terjadi akibat kerusakan saraf yang dipicu diabetes. Saraf yang sudah telanjur rusak akan “tumpul” saat menerima rangsangan seksual sehingga sensasinya tidak lagi terasa dashyat seperti dulu.

Maka segeralah konsultasi ke dokter jika mencurigai masalah ranjang anda disebabkan oleh komplikasi diabetes melitus. Jangan merasa sungkan karena dokter dapat membantu Anda mendapatkan pengobatan serta mencari solusi terbaik agar gairah seks Anda kembali membara.

2. Gangguan gigi dan mulut
Komplikasi diabetes melitus juga bisa memengaruhi kesehatan gigi dan mulut Anda. Kadar gula darah yang terlalu tinggi bisa memicu infeksi dan berbagai masalah pada mulut, termasuk gangguan pada gigi, gusi, serta lidah.

Ini karena air liur juga mengandung gula alami. Ketika diabetes tidak terkontrol, tak hanya glukosa dalam darah saja yang meningkat tapi juga glukosa pada air liur. Air liur yang kemudan tinggi gula mengundang bakteri untuk tumbuh dan berkembang di dalam mulut.

Beberapa masalah gigi dan mulut yang sering dialami oleh para diabetesi meliputi radang gusi (gingivitis), penyakit gusi (periodontitis), mulut kering, hingga candidiasis. Candidiasis merupakan peradangan akibat pertumbuhan jamur di mulut yang tidak terkendali.

Kunci utama mencegah komplikasi diabetes melitus ini adalah dengan menjaga kebersihan gigi dan mulut. Pastikan Anda rajin sikat gigi setidaknya dua kali sehari.

3. Kerusakan saraf
Neuropati diabetik adalah jenis kerusakan saraf yang terjadi akibat komplikasi diabetes melitus. Kadar gula darah tinggi dapat merusak saraf-saraf yang ada di tubuh Anda. Sering kali kerusakan saraf akibat diabetes terjadi di bagian tangan dan kaki.

Kondisi ini dapat menyebabkan mati rasa atau kesemutan pada jari-jari tangan dan kaki. Gejala lainnya yaitu timbulnya nyeri, kesemutaan, kebas atau baal, hingga sensasi terbakar. Gejala kerusakan saraf awalnya mungkin terasa ringan, tapi seiring cenderung akan semakin intens bahkan bisa menyebar sampai kaki atau lengan Anda.

4. Rambut rontok
Rambut rontok karena diabetes bisa disebabkan oleh banyak faktor. Pertama karena aliran darah menuju folikel rambut yang terhambat akibat kerusakan pembuluh darah. Folikel rambut yang kekurangan nutrisi dan oksigen dapat memicu kerontokan rambut.

Kedua, komplikasi diabetes melitus juga dapat menganggu kerja sistem endokrin. Sistem endokrin menghasilkan hormon androgen yang berfungsi mengatur pertumbuhan rambut serta kesehatan folikel rambut. Ketika sistem endokrin bermasalah, maka kesehatan folikel rambut juga bisa ikut terpengaruh. Akibatnya, rambut menjadi mudah rontok.

5. Kerusakan mata
Komplikasi diabetes melitus dapat menyebabkan kerusakan mata jika kadar gula darah dibiarkan terus-terusan tinggi. Pada mulanya, masalah ini ditandai dengan penglihatan kabur selama selama beberapa hari atau minggu. Gangguan mata ini biasanya akan hilang ketika kadar glukosa darah Anda sudah kembali normal.

6. Penyakit kardiovaskuler
Kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan lemak menumpuk di dinding pembuluh darah. Seiring waktu, kondisi ini dapat menghambat sirkulasi darah yang pada akhirnya meningkatkan risiko aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah). Kalau sudah begini, para diabetesi berisiko tinggi mengalami serangan jantung dan stroke.

7. Kerusakan ginjal
Jadi begini, ginjal Anda mengandung milyaran pembuluh darah kecil (glomeruli) yang bertugas untuk menyaring sisa kotoran dan mengeluarkan cairan dari tubuh. Nah, gula darah yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah kecil tersebut yang pada akhirnya menurunkan fungsi ginjal.

Jika tak ditangani dengan tepat, kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan ginjal parah yang pada akhirnya meningkatkan risiko kematian. Tahap awal kerusakan ginjal sering tidak menimbulkan gejala yang jelas.
Anda mungkin tidak mengalami gejala apa pun sampai penyakit ginjal Anda berkembang ke stadium akhir.

8. Kaki diabetik
Jika Anda tidak memiliki diabetes, luka di kaki mungkin akan mengering atau sembuh cepat. Namun, lain halnya ketika Anda punya diabetes. Luka sedikit saja bisa jadi infeksi parah yang sulit diobati dan lama sembuhnya. Bahkan dalam kasus yang serius, luka bisa membuat kaki diamputasi.

Komplikasi diabetes melitus satu ini dikenal dengan diabetic foot atau kaki diabetik. Kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan saraf-saraf di kaki rusak sehingga kehilangan sensasi Hal ini membuat diabetesi mati rasa dan tidak bisa merasakan sensasi sakit ketika bagian kakinya terluka.

9. Ketoasidosis daibetik
Seperti yang kita tahu, gula merupakan sumber energi utama bagi sel-sel tubuh yang membentuk otot dan jaringan lainnya. Supaya gula bisa memasuki sel-sel tubuh, tubuh akan secara otomatis menghasilkan hormon insulin.

Ketika tubuh tidak menghasilkan cukup insulin, tubuh akan memproduksi hormon lain yang bertugas untuk memecah lemak sebagai energi. Nah, proses ini akan menghasilkan asam yang dikenal sebagai keton. Biasanya, keton dihasilkan ketika kita melewatkan waktu makan, sedang stres, atau saat lupa menyuntikkan insulin.

Keton yang dihasilkan berlebihan akan menumpuk di dalam darah dan menimbulkan gejala ketoasidosis diabetik. Misalnya haus berlebihan, sering buang air kecil, sakit perut, sesak napas, jantung berdebar-debar, serta merasa lemah, lesu, dan tidak bertenaga. (red).
Sumber : hellosehat.com

Baca juga

Leave a Comment