KARAWANG-Wartawan online dan cetak Spirit Jawa Barat, Iskandar, mengaku dihalang-halangi oleh oknum petinggi Puskesmas Kecamatan Kutawaluya, HR, ketika dirinya hendak meliput giat re-akreditasi Puskesmas Rengasdengklok, kemarin.
Menurut Iskandar, HR melarang dirinya meliput dengan alasan kegiatan re-akreditasi Puskesmas Rengasdengklok, tidak bisa dipublikasikan menurut peraturan yang ada. Saat datang untuk meliput, ia terlebih dulu meminta izin kepada salah seorang staff Puskesmas Rengasdengklok dan mengutarakan maksud untuk mewawancarai kepala Puskesmas Rengasdengklok setelah kegiatan selesai.
“Tetapi belum selesai saya bicara, ia (HR) langsung berkata ke saya bahwa menurut aturan kegiatan tidak bisa diliput dan dipublikasi karena bersifat rahasia, dan saya diminta tidak mengganggu jalannya Akreditasi yang katanya untuk mempersiapkan hal itu seluruh jajaran Puskesmas Rengasdengklok harus rela meninggalkan keluarganya untuk beberapa waktu, dan dengan tegasnya ia berkata ini hidup atau mati Puskesmas Rengasdengklok,” jelasnya.
Baca juga : Cuaca Panas Pekanbaru Tantangan Bagi Persika di Laga Perdana Liga 3
Bahkan kata Iskandar, tak jelas maksudnya HR menyebut-nyebut kalau ia dekat dengan pimpinan dan anggota salah satu lembaga masyarakat di Kabupaten Karawang.
“Selama hampir lima tahun melakukan liputan saya belum pernah mengalami hal ini, belum pernah merasa bermasalah dengan nara sumber baik pejabat tingkat desa, kecamatan maupun pejabat tingkat kabupaten,” ungkapnya.
Terpisah, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Karawang, Rusli Gunawan, menanggapi masalah itu sebagai bentuk miskomunikasi antara HR dengan wartawan. Menurutnya, ketika kegiatan re-akreditasi berlangsung memang mereka ingin konsentrasi dan tak ingin diganggu.
Baca juga : Catat, Ini Jadwal dan Tahapan Pilkades Serentak 2020 di Kabupaten Karawang
“Nanti saya akan bicara dengan bersangkutan agar menjelaskan sikapnya terhadap wartawan untuk hindari persepsi tidak baik,” singkatnya. (red).