Di Purwakarta, Kutang Dijadikan Keripik dan Menjadi Produk Inovatif

Keripik Kutang Stand DKUPP Kab Purwakarta.

PURWAKARTA-Jika selama ini hanya isi buah Melinjo yang dapat dikonsumsi sebagai pelengkap sayur asem atau di buat krupuk, sementara kulitnya tidak berguna alias berakhir di tempat sampah. Namun siapa sangka, ternyata kulit melinjo yang memiliki rasa agak pahit tersebut dapat diolah dan menjadi cemilan berkelas bahkan bisa menghasilkan pundi – pundi rupiah.

Seperti dibuktikan seorang perempuan berparas cantik Rini Juniawati, warga Kampung Cihideung, Desa Mulya Mekar, Kecamatan Babakan Cikao, Kabupaten Purwakarta.Dengan nama merk yang agak nyeleneh, sejak tahun 2016 lalu kulit buah melinjo ia sulap menjadi cemilan dengan nama “Keripik Kutang”.

“Arti kata kutang sendiri merupakan singakatan dari keripik kulit tangkil (kulit melinjo). Meski terkesan nyeleneh tapi kata kutang unik dan terkesan akan menarik perhatian,” terang Rini. Minggu, (1/9/2019).

Baca juga : Dikemas Secara Modern, Rangginang Khas Asli Kiarapedes Ini Keren Jadi Oleh-oleh Purwakarta

Diakuinya, inspirasi dalam mengolah keripik kulit melinjo berawal saat melihat tetangga membuat tumis melinjo. Pada saat itu ia sempat berimajinasi untuk mengolah kulit melinjo agar tidak banyak terbuang dan lebih bermanfaat. Sementara untuk prosesnya cukup terbilang cepat dan mudah.

“Keripik kutang melinjo proses pembuatanya langsung digoreng, tidak ada proses perebusan, terus kulit yang di pilih harus kulit melinjo yang segar,” ucap Rini.

Meski sempat tidak produksi karena terkendala bahan baku, namun Rini terus berupaya untuk kembali membuat keripik kutang. Ia yakin, kripik olahannya itu mampu bersaing dengan cemilan yang lebih familiar.

Ternyata betul saja keripik kutang milik Rini berhasil meraih juara III dengan kategori produk inovatif dalam acara Cooperative Fair di Bandung belum lama ini. Rini pun mengklaim jika hingga saat ini merupakan produk satu-satunya di Jawa Barat.

“Dalam waktu dekat insyaaalh keripik kutang ini juga akan dipamerkan dalam perayaan hari pangam dunia di Kendari,” tutup Rini. (wes/tif).

Baca juga

Leave a Comment