Resmi Jadi Kapolri, Ini Profil Singkat Idham Azis

Idham Azis/net.

PRASASTIJABAR.COM-Idham Azis resmi dilantik menjadi Kepala Kepolisian Republik Indonesia. Ia dilantik oleh Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Jumat (1/11/2019).

Idham Azis dikenal berpengalaman atau spesialis dalam bidang reserse serta anti teror. Prestasinya adalah berhasil melumpuhkan teroris terkenal yakni Dr. Azahari di Malang.

Idham Azis dilahirkan pada tanggal 30 Januari 1963 di Kampung Salo, Kendari, Sulawesi Tenggara. Ayahnya bernama Abdul Azis dan ibunya bernama Tuti Pertiwi Azis. Orang nomor satu di kepolisian ini merupakan anak ke 2 dari 5 orang bersaudara.

Riwayat Pendidikan

Idham Azis menamatkan pendidikan dasarnya di SD 8 Kendari. Kemudian ia melanjutkan sekolah di SMP 2 Kendari, lalu melanjutkan ke SMAN 1 Kendari. Setelah lulus SMA, Idham masuk Akpol dan lulus pada  1988.

Karir di Kepolisian

Setamat Akpol, Idham berpangkat Letnan Dua dan bertugas di Pamapta Polres Bandung di bagian reserse. Hanya berselang satu tahun, ia naik jabatan sebagai Kepala Urusan Bina Operasi Lalu Lintas Kepolisian Resor Bandung setelah itu ia menjabat sebagai Kapolsek Dayeuhkolot Resor Bandung di tahun 1991.

Hanya dua tahun saja tepatnya tahun 1993, Idham Azis naik jabatan sebagai Kepala Kepolisian Majalaya Resor Bandung Kepolisian Wilayah Priangan. Pangkatnya sudah naik menjadi Letnan Satu Polisi.

Di tahun 1995, ia melanjutkan pendidikannya di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) dengan pangkat Kapten Polisi. Pakca reformasi tahun 1999, Mayor Idham Azis pindah tugas ke Polda Metro Jaya Jakarta sebagai Kepala Unit VC Satuan Serse UM Direktorat Serse setelah itu menjadi Wakil Kepala Satuan Serse di Polda Metro Jaya.

Setelah menjadi perwira menengah di kepolisian, Idham Azis menjabat sebagai Kasat I Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya kemudian pindah ke Kasat III Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro jaya. Pangkatnya kala itu AKBP (Ajun Komisaris Besar Polisi).

Tahun 2004, Idham menjabat sebagai Wakapolres Metro Jakarta Barat dan kemudian dipindahkan ke Sulawesi Tengah sebagai Inspektur Bidang Operasi Inspektorat Polda Sulawesi Tengah.

Pada tahun 2005, Idham menjabat sebagai Kanit Pemeriksaan Sub Detasemen Investigasi Densus/Anti-Teror. Pada tahun itu juga, bersama dengan Tito Karnavian, Idham berhasil melumpuhkan teroris paling dicari di Indonesia yakni Dr. Azahari pada tanggal 9 November 2005 di Batu, Jawa Timur.

Setelah itu, ia berangkat ke Poso bersama dengan Tito Karnavian menyelediki kasus pemenggalan tiga gadis kristen yang terjadi di Poso, Sulawesi Tengah. Setahun berikutnya yakni 2006, Idham Azis bergabung di Bareskrim Polri sebagai Kanit IV Direktorat I/Keamanan & Transnasional.

Singkatnya, Pada tahun 2014, Kapolri saat itu yakni Jenderal Sutarman memberikan jabatan baru kepada Idham Azis sebagai Kapolda Sulawesi Tengah.

Dalam biografi Idham Azis diketahui bahwa ia ikut terlibat dalam operasi Camar Maleo menumpas kelompok teroris Santoso di Poso. Ia juga terlibat dalam operasi lanjutan yakni Operasi Tinombala yang dilakukan oleh TNI dan Kepolisian.

Lalu dua tahun kemudian pada 2016, Kapolri Tito Karnavian mengangkat Idham Azis sebagai Kapolda Metro Jaya. Idham Azis kemduian dimutasi menjadi Kepala Badan Reserse Kriminal Polri pada awal tahun 2019. Pangkatnya naik menjadi Komisaris Jenderal Polisi bintang tiga.

Jadi Kapolri

Puncaknya pada 1 November 2019, Presiden Jokowi melantik Idham Azis sebagai Kapolri menggantikan Jenderal Tito Karnavian. Idham Azis menjabat sebagai Kapolri selama 13 bulan saja sebab pada awal tahun 2021, ia akan memasuki masa pensiun dari Kepolisian. (red).

Sumber : biografiku.com

 

Baca juga

Leave a Comment