Dinas Damkar Purwakarta Siapkan Nomor Layanan Darurat

Kepala DPKPB, Wahyu Wibisono.

PURWAKARTA-Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) Kabupaten Purwakarta mengimbau masyarakat senantiasa waspada bahaya kebakaran yang saat ini hampir terjadi setiap harinya.

Diketahui, beberapa bulan terakhir ini telah terjadi ratusan peristiwa Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) dan tempat tinggal di wilayah Kabupaten Purwakarta. Masyarakat diminta segera melaporkan jika terjadi potensi kebakaran ke Nomor siaga DPKPB Kabupaten Purwakarta yang telah disiapkan.

“Iya kami sudah sediakan nomor darurat yang bisa dihubungi saat terjadi kebakaran, nanti petugas akan segera meluncur ke TKP dan membantu memadamkan api dengan dukungan personil dan peralatan yang kami miliki,” ujar Kepala DPKPB, Wahyu Wibisono, saat dihubungi melalui selulernya, Minggu (6/10/2019).

Untuk nomor darurat yang bisa dihubungi, lanjut dia, Kantor Pusat Pemadam Kebakaran Kab Purwakarta di (0264) 822 5113, untuk di wilayah Wanayasa dan sekitarnya bisa menghubungi UPTD Pemadam Kebakaran Wilayah II Wanayasa di nomor 0878 7822 5113.

Untuk kejadian kebakaran di wilayah Plered dan sekitarnya, bisa menghubungi UPTD Pemadam Kebakaran Wilayah PLERED di nomor 0819 0888 5113. Sedangkan untuk wilayah Bungursari dan sekitarnya bisa menghubungi UPTD Pemadam Kebakaran wilayah III Cikopo di nomor 0877 2227 4113L.

“Layanan pemadam kebakaran dan bencana lainnya, tidak dipungut biaya dan jika terjadi bencana atau kebakaran silahkan hubungi nomor Pemadam Kebakaran terdekat dengan wilayah Anda, agar bisa dengan cepat ditanggulangi,” ujar Wibi.

Lanjutnya, pihaknya mengharapkan seluruh masyarakat Purwakarta tidak bermain-main dengan nomor telepon Pemadam Kebakaran. Meski begitu, Wibi mempersilahkan masyarakat untuk menyebarluaskan Nomor darurat tersebut ke siapapun termasuk menyebarluaskan di media sosial.

“Silahkan nomor telepon Pemadam Kebakaran disebarluaskan ke masyarakat untuk kemudahan warga melapor bila benar-benar terjadi kebakaran, namun bukan untuk jadi mainan. Jadi kami harap warga bisa mengerti,” pungkasnya. (wes/tif).

Baca juga

Leave a Comment