Sering Kecelakaan di Cipularang, Kuncen Sebut Jangan Pernah Salahkan Keramat Gununghejo

Ayah Yahya

PURWAKARTA – Sejak pengerjaan proyek ruas Tol Cipularang tahun 2004 – 2005 silam, sejumlah kejadian di luar nalar hingga rentetan kecelakaan kerap terjadi pada ruas tol penghubung Jakarta-Bandung tersebut.

Sebuah situs yang berada di atas bukit Desa Gununghejo atau tepatnya di KM 96 – 97, dipercaya sebagai petilasan Prabu Siliwingi yang disebut sebut sebagai sumber malapetaka dari sejumlah kecelakaan di antara KM 100 hingga 90.

“Awas jangan coba-coba menuding atau mengaitkan kecelakaan di Tol Cipularang akibat ulah dari gaib yang ada di keramat petilasan, keramat tidak begitu, keramat tidak dzolim kepada pengguna jalan tol,” kata Yahya (77) kepada Prasastijabar.com, warga setempat yang merupakan kuncen petilasan Prabu Siliwangi tersebut. Jumat, (13/9/2019).

Meski begitu, kekek yang akrab disapa Ayah Yahya tersebut tidak menampik jika sejumlah kecelakaan ada keterkaitan dengan penguasa alam gaib yang berada disekitar keramat Gununghejo.

“Memang dulu waktu akan dibangun jalan Tol ini (Cipularang – red) sempet ada janji yang hingga kini tidak ditepati oleh pengembang, jadi jika dikaitkan kepada kecelakaan sebetulnya itu hanya teguran untuk mengingatkan janji tersebut bukan dzolim kepada pengguna jalan,” terang Ayah Yahya.

Lebih lanjut, Ayah Yahya yang sudah menjadi kuncen selama 25 tahun itu menceritakan, sejak pertama pembukaan jalan sudah sempat ada kejadian aneh hingga sejumlah kecelakaan terhadap pekerja pembangunan jalan tol pun kerap terjadi.

Hal tersebut diduga, akibat rencana jalan yang akan menabrak bukit dimana petilasan Prabu Siliwangi tersebut berada, hingga tersiar lah kabar jalur tol akan dipindahkan dan akan dibuatkan jalan menuju petilasan yang hingga kini tidak terealisasi.

“Saat diteropong menggunakan alat, para ahli jalan tol kaget karena yang terlihat ada seekor ular sangat besar dan banyak harimau, akhirnya jalur tol digeser tidak jadi menembus bukit dan sebagai permintaan maaf maka akan dibangun jalan baru menuju keramat, karena jalan lama saat ini terpotong oleh jalan tol. Tapi sampai saat ini, tidak tau lupa atau memang melupakan, janji membuat jalan ke keramat tidak ada sampai sekarang,” Jelasnya.

Dirinya menegaskan, untuk menetralisir kekuatan gaib di sekitar keramat Gununghejo sebaiknya pihak terkait memenuhi janji tersebut dan pengendara jalan Tol senantiasa tetap berhati – hati dan selalu bersikap sopan dimna pun melintas.

“Tepati saja janji, dan untuk pengguna biasakan mengucap salam jika melintas dan tetap hati – hati serta tertib dalam berlalu lintas,” pungkasnya. (wes/naz)

Baca juga

Leave a Comment