Harga Minyak Dunia Anjlok, Ini Tanggapan SKK Migas

Ilustrasi

NASIONAL-Harga minyak dunia per 9 Maret 2020 merosot tajam hingga 30 persen. Hal itu pun diprediksi akan memberikan dampak negatif kepada sektor hulu Migas Nasional. Merespon hal tersebut, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) pun tak tinggal diam dengan langsung melakukan langkah-langkah antisipasi, agar target target produksi dan lifting tetap terealisasi.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kontraktor Kerja Sama (KKS) migas guna membahas langkah-langkah yang akan dilakukan.

“Kami berkoordinasi dengan KKS migas untuk membahas langkah-langkah agar kegiatan operasi dan pengembangan di lapangan dapat tetap dilaksanakan sesuai Work, Program and Budget (WP&B) tahun 2020 yang sudah disepakati bersama,” katanya seperti dilansir Kompas.com, Senin (9/3/2020).

SKK Migas juga terus memantau kegiatan investasi dan produksi kontraktor KKS migas, melalui rencana pengembangan lapangan (Plan of Development), rencana program tahunan (WP&B), serta melalui persetujuan Authorization for Expenditure (AFE). Diharapkan lewat evaluasi tersebut, SKK Migas dapat mengetahui keekonomian masing-masing lapangan.

“Data inilah yang kemudian dijadikan dasar untuk menyusun strategi agar kegiatan operasi dan pengembangan lapangan tidak terhenti ketika harga minyak turun,” ujar Dwi.

Senada, Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno mengatakan, lembaganya mungkin akan melakukan revisi program dan kalkulasi lebih seksama atas program yang diajukan KKS.

“Kami akan melakukan kalkulasi teknis dan ekonomis, untuk menentukan program-program mana yang prioritas dan mana yang direvisit, tanpa menurunkan target-target dalam WP&B,” katanya.

Begitupun dikatakan Deputi Dukungan Bisnis, Sulistya Hastuti Wahyu, pihaknya akan membantu Kontraktor KKS melalui peningkatan pelayanan terhadap perizinan yang dibutuhkan. Ia berharap dengan bantuan yang lebih baik, biaya dapat semakin efisien dan program dapat direalisasikan tepat waktu.

Harga minyak mentah jatuh usai gagalnya kesepakatan pengelolaan minyak dunia antara Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan Rusia. Acuan harga minyak dunia Brent jatuh hampir sepertiga menjadi 31 dollar AS per barrel pada Senin (9/3/2020) pagi waktu setempat.

Ini adalah level terendah harga minyak dunia sejak Perang Teluk tahun 1991 silam. Harga minyak acuan Brent untuk pengiriman Mei 2020 merosot 14,25 dollar AS per barrel menjadi 31,02 dollar AS per barrel.

Ini adalah penurunan terbesar dala sehari sejak invasi AS ke Irak tahun 1991. Pada Senin siang di Singapura, harga minyak Brent anjlok 29 persen ke level 32,22 dollar AS per barrel.(red)

Baca juga

Leave a Comment