Viral Harimau Jawa Terekam Kamera, Ternyata Akun YouTube Rendian ID Comot Foto dari Thailand

NASIONAL-Belum lama ini masyarakat Indonesia dibuat heboh dengan penemuan harimau jawa (Panthera tigris sondaica) yang terekam kamera trap seorang Youtuber dengan nama channel Rendian ID. Bahkan beberapa media online ramai-ramai memberitakan penemuan harimau jawa yang sudah dinyatakan punah sejak tahun 1980 tersebut.

Dalam channel Youtube Rendian ID tersebut video dengan judul “Penampakan Harimau Jawa Terekam Di Gelap Malam – Hutan Angker” menampilkan beberapa satwa liar. Dan terdapat dua foto yang diunggah berupa foto yang dinarasikan harimau jawa yang terekam kamera trap tim Rendian ID. Satu foto berupa harimau yang terekam dari belakang disebuah tegakan pohon besar dan satu foto  lagi harimau yang muncul dari semak dan menghadap kamera.

Video yang diunggah pada November 2022 ini paling tidak sudah ditonton 592 ribu kali, mendapat like 6,8 ribu dan mendapat komentar sebanyak 519 komentar di kolom komentarnya.

Menanggapi vidio tersebut, Didik Raharyono, S.Si, peneliti dan pemerhati karnivora besar jebolan Fakultas Biologi Universitas Gajah Mada (UGM) menyangsikan bahwa foto dalam video Rendian ID tersebut adalah harimau jawa. Didik yang merupakan penulis buku “Berkawan Harimau Bersama Alam” menganalisa bahwa foto harimau ini, pola lorengnya memang mirip dengan pola loreng harimau jawa pada umumnya.

“Tetapi yang saya cermati dari struktur wajahnya kurang “mbangir” untuk tipologi harimau jawa. Pola sidik jidat harimau di foto itu bentuknya mengumpul, berbeda dengan harimau jawa dimana sidik jidatnya kebanyakan pecah-pecah berjauhan,” jelas Didik Raharyono yang biasa dipanggil Mbah Didik ini.

Sementara itu Bernard T. Wahyu Wiryanta, Fotografer dan peneliti satwa liar dengan tegas mengatakan bahwa foto dalam video Rendian ID tersebut bukan harimau jawa, tetapi harimau thailand atau harimau indochina (Panthera tigris tigris sin. Panthera tigris corbetii).

“Mbah Didik memang detail banget sampai menganalisa loreng dan sidik jidat, tapi dari bentuk kepalanya saja sudah jelas itu bukan harimau jawa,” tegas Bernard yang saat ini sedang melakukan pendataan dan penelitian keanekaragamanhayati Pegunungan Sanggabuana.

Yang mengejutkan, Bernard terang-terangan mengatakan bahwa sebagian besar video dan foto yang ada di channel Youtube Rendian ID tersebut plagiat alias comotan.

“Foto harimau di channel Rendian ID itu foto harimau indochina milik Thailand Tiger Project yang terekam kamera trap mereka pada tahun 2020. Dua foto ini diedit, pertama dimiror sehingga yang tadinya menghadap ke kanan jadi menghadap ke kiri. Setelah di crop untuk menghilangkan watermark Thailand Tiger Project selanjutnya ada koreksi warna, kemudian ada penambahan elemen foto berupa tanaman perdu sebagai foreground, lalu ada editing pola loreng menjadi tipis tipis menyerupai pola loreng harimau jawa,” Jelas Bernard yang kemudian mengirimkan dua foto harimau thailand asli yang didapat dari Thailand Tiger Project.

Tidak hanya itu, Bernard juga mengatakan bahwa di menit akhir ada video ajak yang sedang memakan bangkai dan itu bukan ajak yang ada di Pulau Jawa, dan itu juga video plagiat.

“Video ajak atau anjing liar yang makan bangkai itu bukan di Jawa, tetapi di Thailand. Saya hapal dengan tempatnya, itu merupakan atraksi wisata untuk fotografer alam liar di Taman Nasional terbesar ketiga di Thailand, Khao Yai National Park,” ucap Bernard yang kemudian menunjukkan video-video serupa dari laman Shutterstock.

Masih menurut Bernard, banyak sekali video-video satwa liar di channel tersebut yang bersumber dari video dan foto dari luar. Beberapa jenis burung, ajak, dan karnivora besar bukan merupakan satwa asli Jawa atau Indonesia. Apalagi yang video macan tutul di Sanggabuana, menurut Bernard dari pola totolnya juga ekosistemnya itu bukan macan tutul jawa, dan tidak berada di Sanggabuana. Bernard yang sudah lebih dari dua tahun melakukan eksplorasi di hutan Pegunungan Sanggabuana sangat yakin dengan hal ini.

“Di opening video macan tutul di Sanggabuana itu, terlihat di video fotografernya memakai kamera DSLR dan lensa 70-200 mm. Dan di video digambarkan sangat dekat sekali macan tutulnya yang terlihat menyeret mangsa, beberapa kali macan tutul ini sempat melihat ke arah kamera. Karakter macan tutul jawa menghindari manusia, tidak mungkin mereka bisa makan daging buruan dengan santai, sementara hanya berjarak tidak sampai 15 meter ada manusia yang memvideokan dengan kamera DSLR.” Jelas Bernard. Menurutnya bisa memvideokan macan tutul dan harimau sangat dekat dan mereka tidak terganggu itu hanya bisa dilakukan di India atau Afrika.

Terkait video-video dan foto di channel Rendian ID yang tidak terdeteksi oleh Youtube sebagai konten yang digunakan ulang, Bernard mengatakan bahwa sebagian besar video Rendian ID ini bukan didapat dari channel Youtube lain, tetapi dari source lain diluar Youtube. Untuk foto yang tidak terdeteksi oleh program pencarian kesamaan foto seperti Tineye dan Google Images, Bernard menjelaskan bahwa foto-foto yang diambil oleh Rendian sudah diedit dan ditambahin elemen foto hingga data exif dan metadatanya sudah berubah. “Mau nyari video satwa liar seperti di channel Rendian itu bisa beli di Shutterstock, Getty Images, atau BigStock lalu ditambahin aja video perjalanan kita.” Jelas Bernard yang juga menjual foto dan videonya lewat laman tersebut.

Didik Raharyono yang kemudian mendapat foto-foto asli harimau indochina milik Thailand Tiger Project yang dipakai di channel Rendian ID sangat kaget.

“Analisa saya terbukti ternyata. Tega banget untuk membohongi khalayak, karena ini sangat merusak banyak kesaksian warga lokal yang mulai berani menyampaikan pengalaman nyata mereka berpapasan langsung dengan harimau jawa diatas tahun 1980-an sampai saat ini.” Ujar Mbah DIdik.

Lebih lanjut Didik Raharyono mengatakan bahwa sebagai pengamat atau peneliti itu salah masih boleh, yang penting jangan berbohong. “Kasihan masyarakat yang berharap harimau jawa masih ada dan dibohongin,” Tutup Mbah Didik.

Sementara Bernard berpendapat bahwa video-video di channel Rendian ID, yang juga mengelola channel Rendian88 dan Kembara Rimba ini sudah membohongi publik, juga meresahkan para pemerhati dan peneliti khsusnya harimau jawa dan karnivora besar. Bahkan menurutnya, sosok Rendian yang ada di tiap opening video tersebut ternyata juga comotan, sosok itu merupakan Youtuber Rumania bernama Alexandru Don. “Ini sudah meresahkan dan menyesatkan masyarakat. Kalau masih berlanjut dan video comotan ini tidak dihapus, teman-teman rencananya akan melaporkan ketiga akun channel Youtube ini secara pidana sesuai UU ITE,” tutup Bernard.(rls)

Baca juga

Leave a Comment