
Hajat Bumi Desa Bengle.
KARAWANG-Ribuan warga tumpah mengikuti helaran Hajat Bumi Desa Bengle, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Karawang. Acara digelar satu hari satu malam, Jumat 1 Oktober hingga Sabtu 2 Oktober 2019.
Kepala Desa Bengle, Lia Amallia, mengatakan, hajat bumi digelar dalam rangka mensyukuri nikmat dan karunia yang telah diberikan Allah SWT kepada seluruh masyarakat Desa Bengle.
Lia mengatakan, acara diawali dengan tawassulan, sekaligus mendoakan para leluhur Bengle yang sudah lebih dahulu membangun serta meninggalkan Desa.
“Ada tiga makam tokoh masa lalu Desa Bengle yang jadi tempat tawassulan di Dusun Krajan 1, Krajan 2 dan Buniaga,” kata Lia.
Sepanjang perjalanan, warga dari 6 Kedusunan, puluhan RW serta 67 ke RT- an tumpah ruang mengiringi tokoh masyarakat dan agama Desa Bengle.
Ziarah leluhur Desa Bengle
Masing-masing perwakilan warga membawa dongdang atau gunungan berisi hasil bumi berupa hasil pertanian, peternakan dan perkebunan.
“Sebagai simbol kemakmuran warga Desa Bengle baik di segi pembangunan, pertanian, perkebunan, dan peternakan,” ujar Lia.
Desa Bengle, dahulu memang dikenal sebagai area perkebunan dan pertanian. Namun, seiring perkembangan jaman, Desa yang berada di Kecamatan Majalaya itu terbawa arus urbanisasi. Sekitar 15 ribu penduduk Desa sudah berbaur antara warga penduduk asli dan pendatang yang rata rata tinggal di sejumlah perumahan.
“Selain acara tawasul dan arak-arakan, kami juga menggelar santunan kepada warga kurang mampu, jompo, dan anak yatim. Kami wajibkan setiap warga yang mampu mengenakan pakaian adat, dan membawa beras 1 gelas, untuk dikumpulkan di Desa dan kemudian dibagikan kepada warga yang kurang mampu,” ungkap Lia.
Tak ketinggalan, hasil bumi berupa padi, sayuran dan buah-buahan yang dibawa oleh setiap Dusun, dibagikan dan dijadikan rebutan warga di pertengahan acara.
Acara ditutup dengan pagelaran wayang golek dalang Dandan semalam suntuk sebagai hiburan untuk seluruh warga.
Lia berharap pesan moral dari pagelaran watang golek dan seluruh kegiatan hajat bumi membuat warga Desa Bengle semakin guyub , bersatu, kompak, dan senantiasa peduli terhadap sesama.
“Inti dari acara hajat bumi, selain bentuk rasa syukur nikmat, juga bertujuan agar warga terhibur, serta mempererat silaturahmi berbagai lapisan masyarakat. Antara aparat pemerintah desa, warga dan tokoh masyarakat,” tutupnya. (dit/tif).