Postingan Jimmy di media sosial yang kritisi Gokar.
KARAWANG-Sikap Wakil Bupati Karawang, Ahmad Zamakhsary alias Kang Jimmy, yang mengkritisi acara Goyang Karawang (Gokar) di media sosial yang notabenenya acara yang dibiayai ABPD Karawang dinilai Democracy and Electoral Empowerment Partenership (DEEP) Karawang bentuk sikap tidak etis dan pencitraan jelang Pilkada 2020.
“Pernyataan dan sikap tersebut kami nilai tidak etis karena beliau masih menjabat sebagai Wakil Bupati yang artinya ia mengkritisi kebijakannya sendiri, jika memang tidak setuju, seharusnya disampaikan saat penyusunan program kerja daerah,” kata Koordintor DEEP Karawang, Gustiawan, kepada Prasastijabar.com, Minggu (29/9/2019).
Gustiawan menjelaskan, jika yang disorot adalah soal budaya yang menurutnya tidak sesuai dengan budaya Karawang, semestinya Jimmy memberikan masukan langsung kepada Disbudpar atau Bupati mengenai apa dan bagaimana budaya Karawang yang sebenarnya, bukan malah berbicara di luar.
Baca juga : DEEP Karawang : Pimpinan DPRD Belum Definitif Tahapan Pilkada Karawang Terganggu
“Soal anggaran yang dinilainya cukup besar dan dianggap hanya pemborosan ini juga kami anggap sikap yang lucu. Bagaimanapun anggaran tersebut sudah ketuk palu lewat APBD dan Jimmy adalah bagian dari pemerintahan yang pasti tahu besaran anggaran tersebut sejak awal,” ujarnya yang juga Ketua Pemuda Muhhamdiyah Karawang ini.
Selain tidak etis, ia juga menilai itu hanya bagian dari pencitraan menjelang Pilkada mendatang yang banyak pihak sama-sama tahu bahwa Jimmy akan mencalonkan diri menjadi Bupati melawan Cellica pada Pilkada serentak 2020 mendatang, sehingga menurutnya ia perlu bersikap berseberangan dengan petahana saat ini.
Baca juga : Tersisa Satu Tahun, Petahana Diminta Fokus Kerja Untuk Rakyat Karawang
“Padahal ibarat pepatah menepuk air didulang terpercik muka sendiri. Betapa tidak, ia adalah bagian dari pemerintahan ini bahkan posisinya cukup sentral sebagai wakil bupati yang seharusnya sejalan dengan program dan kebijakan bupati,” pungkasnya. (red).
