Asep Agustian. (Foto : Latif/Praja).
KARAWANG-Sepekan terakhir, warga Karawang dipertontonkan sikap Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana, dan Wakil Bupati Karawang, Jimmy Ahmad Zamakhsary, saling perang statemen soal anggaran Goyang Karawang (Gokar) dan Hari Santri.
Kang Jimmy, yang notabenenya merupakan bagian dari Pemerintahan Kabupaten Karawang mengkritisi anggaran Gokar yang mencapai Rp2 miliar lebih, sementara peringatan Hari Santri hanya dianggarkan Rp30 juta.
Cellica pun di lain waktu langsung membalas statemen Jimmy bahwa jangan menilai sesuatu secara parsial (sepotong-sepotong).
Kontan, perang statemen kedua pimpinan tersebut mendapat reaksi dari publik Karawang, Di antaranya dari advokat flamboyan, Asep Agustian alias Asep Kuncir (Askun).
Baca juga : Askun : Penunjukan Pendi Sebagai Ketua DPRD Karawang Cacat!
“Mereka berdua seperti anak kecil, kekanak-kanakan. Mudah baper (bawa perasaan). Kan mereka berdua satu paket dipilih rakyat sebagai eksekutif,” katanya kepada Prasastijabar.com, Rabu (2/10/2019).
Askun menilai,apa yang dilontarkan Jimmy ke publik soal anggaran Gokar dan Hari Santri merupakan bagian dari strateginya untuk menaikan popularitas dan elektabilitas di Pilkada Karawang 2020 mendatang. Namun, alih-alih elektabilitasnya naik, justru hal itu bisa menjadikan blunder bagi Jimmy.
“Itu sama saja Jimmy membuka boroknya sendiri karena ia bagian dari eksekutif,” ujarnya.
Baca juga : Banyak Pengangguran, Potret Kegagalan Pemerintahan Cellica-Jimmy
Kata Askun, dengan apa yang dilakukan Jimmy bisa menjadi preseden buruk bagi yang tokoh lainnya yang ingin berkoalisi dengannya di Pilkada 2020. Jimmy juga harusnya bercermin, bila tidak dengan Cellica di Pilkada 2015, bisa jadi Jimmy terpilih jadi wakil bupati.
“Sisa satu tahun ini, lebih baik bekerja dengan baik demi rakyat. Jangan terus lakukan safari politik. Kalau gitu terus, kapan kerjanya Jimmy untuk rakyat,” tutup Askun. (red).
