
Asep Kurniawan.
KARAWANG-Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD Golkar Karawang menilai Pembentukan Tim Pemenangan oleh DPD Golkar Karawang beberapa waktu lalu menyalahi aturan partai.
“Pembentukan tim pemenangan tidak sesuai aturan partai,” kata Ketua Bappilu DPD Golkar Karawang, Asep Kurniawan, kepada Prasastijabar.com, Kamis (21/11/2019).
Menurut politikus yang akrab disapa Askur ini, sebelum dibentuk tim pemenangan mestinya ada pleno soal arah strategis Partai Golkar menjelang Pilkada Karawang 2020. Dalam pleno arah strategis itu dibahaslah soal apakah Partai Golkar sebagai pengusung atau sebagai pendukung calon bupati.
Baca juga : Bentuk Tim Pemenangan, Golkar Karawang Optimis Menangi Pilkada 2020
“Seharusnya diplenokan itu dahulu, jangan ujug-ujug bikin tim pemenangan,” ucapnya.
Dirinya mengakui awalnya masuk dalam tim pemenangan, namun kemudian ambil keputusan untuk mundur dari tim pemenangan sebelum diberikan SK.
“Saya mundur karena munculnya tim pemenangan tidak sesuai mekanisme partai,” tandasnya.
Tak hanya itu, Askur juga mempersoalkan kuorum pleno yang diperluas sebagai dasar keluarnya pembentukan tim pemenangan.
“Jumlah pengurus DPD ada 70 orang, PK ada 30 orang ditambah sayap partai. Nah kemudian yang hadiri rapat pleno diperluas itu dihitung capai 50 persen plus satu enggak,” tegasnya.
Askur sangat menyayangkan performa Partai Golkar saat ini yang kalah jauh dibandingkan performa Partai Golkar dahulu.
“Dahulu, setiap jelang Pilkada semua pihak menunggu-nunggu bagaimana langkah dan suara Partai Golkar. Tetapi kini meski masih miliki tujuh kursi, Partai Golkar tampak kurang performanya karena tak punya arah strategis yang jelas,” imbuhnya.
Baca juga : Tidak Buka Penjaringan, Golkar Karawang Tancap Gas Bentuk Tim Pemenangan
Askur mengatakan, sebagai sebuah parpol seharusnya menampung semua aspirasi kader, bukan aspirasi pribadi atau kelompoknya semata. Dengan menampung semua aspirasi kader, maka partai itu akan besar.
“Dengan membuka penjaringan balonbup, maka itu sebagai sarana menampung aspirasi banyak kader, lalu kenapa partai tidak melakukan itu,” ucapnya.
Askur menyebutkan, sempat ada rencana Partai Golkar akan membuka penjaringan balonbup, namun entah kenapa rencana itu tidak terlaksana.
“Ini ada apa tidak jadi penjaringan, tapi tiba-tiba ada tim pemenangan,” tutupnya. (red).