KARAWANG-Pada pertengahan Juli 2019, Ketua DPD Golkar Karawang, Sukur Mulyono, diserang mosi tidak percaya yang dilayangkan 22 Pimpinan Kecamatan (PK) Partai Golkar se-Kabupaten Karawang.
Meski tidak reaktif, Mulyono pun tidak tinggal diam dan melawan mosi tidak percaya itu, sehingga berhasil memukul mundur sekelompok orang yang ingin mengkudetanya dari kursi Ketua DPD Golkar Karawang.
Menurut Mulyono, pihak DPD Golkar Jawa Barat telah mengeluarkan surat bernomor B-65/GOLKAR/IX/2019 yang isinya membatalkan mosi tidak percaya yang dilayangkan 22 PK tersebut.
“Melihat dari fakta administrasi dan fakta waktu rapat rekonsiliasi, maka pihak DPD Golkar Jawa Barat menganggap mosi tidak percaya belum memenuhi syarat untuk dilakukan Musdalub,” kata Mulyono, Senin (30/9/2019).
Baca juga : Ketua DPD Golkar Karawang Diserang Mosi Tidak Percaya, Begini Faktanya
Mulyono telah mengendus motif keluarnya 22 mosi tidak percaya dipicu demi kepentingan sesaat Pilkada 2020.
“Ia beranggapan kalau saya masih jadi Ketua DPD Golkar Karawang, maka ambisinya untuk maju di Pilkada 2020 akan terbentur, oleh sebab itu berusaha untuk mengkudeta saya,” ungkapnya.
Namun Mulyono tidak mau membuka identitas aktor dibalik 22 mosi tidak percaya tersebut kendati dirinya telah mengantongi nama aktor tersebut. Padahal, ucapnya, dirinya tidak pernah menghalang-halangi siapapun kader yang ingin maju di Pilkada 2020 bila mendapat rekom DPD dan DPP.
Baca juga : Merasa Difitnah, Ketua DPD Golkar Karawang Akan Perkarakan PK Kutawaluya
Mulyono membeberkan, dari 22 Ketua PK yang menandatangi mosi tidak percaya itu, 7 di antaranya merupakan ketua PK yang deligitimate alias tidak sah karena telah mengundurkan diri sebagai Ketua PK sebelum mosi tidak percaya itu dibuat.
Baca juga : Diam-Diam Golkar Siapkan Kader Mudanya Maju di Pilkada Karawang 2020
“Sisanya karena ikut-ikutan saja tanpa mengetahui apa substansi surat yang mereka tanda tangani,” pungkasnya. (red).