Sejumlah siswa SDN Pancawati II yang memanfaatkan warung internet untuk sekolah daring
KARAWANG-Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara daring atau online, mewajibkan siswa memiliki smartphone dan jaringan internet. Namun tak semua siswa di Karawang ini bisa mendapatkan dua pasilitas tersebut untuk tetap bisa bersekolah.
Kini, keberadaan warung internet pun bak sekolah baru bagi para siswa. Dengan membayar Rp2.000 saja, siswa bisa mendapatkan akses internet seharian penuh.
Berbeda dengan warung internet yang menyediakan fasiliras komputer, warung internet ini hanya menyedikan jaringan saja. Sehingga siswa tetap harus membawa smartphone masing-masing untuk sekolah.
Seperti warung internet yang berada di dusun Kawali, Desa Pancawati, Kecamatan Klari Kabupaten Karawang, hampir setiap hari selalu ramai dikunjungi siswa yang hendak bersekolah secara daring.
Hal itu pun tentunya jadi nuansa baru bagi siswa untuk sekolah di tengah pandemik Covid-19. Sebab, dibanding dengan belajar di rumah, di warung internet mereka tetap bisa bertatap muka dengan teman sekolahnya, meski hanya beberapa saja.
Salah seorang siswa SDN Pancawati II, Yapi mengaku, memilih menggunakan jaringan internet di warung karena jaringan dari kuota provider yang kerap mengalami gangguan. Terbelih, suasana di warung internet lebih ramai karena bisa berkelompok dengan teman-teman sekolah yang lain.
“Kalau di rumah sering gangguan (jaringan internet). Di sini enak, ramai juga,” ungkapnya kepada Prasasti Jabar, Kamis (6/8/2020).
Kondisi yang sama juga terjadi di Kampung Karajan, Desa Wancimekar, Kecanatan Kotabaru. Warung wifi milik Mardion juga kerap ramai dikunjungi para siswa untuk sekolah daring.
Mardion mengatakan, setiap harinya tak kurang dari 20 siswa datang untuk memanfaatkan jaringan internet yang disewakannya.
“(Siswa) yang datang ke sini bisa sampe 20 orang sehari. Semuanya anak-anak dari Dusun Karajan saja. Anak SD sama SMP, kalau SMA gak ada,” paparnya menandaskan.(jat/zak)