KARAWANG, Sejumlah warga Desa Cintalaksana, Kecamatan Tegalwaru menyambut positif investor yang siap menata destinasi wisata Puncak Sempur, Karawang. Dengan cara itu, kesejahteraan mereka bakal terdongkrak karena jumlah wisatwan yang datang dipastikan bakal semakin banyak.
“Selama ini Puncak Sempur baru dikenal sebagai lokasi camping. Itupun setelah akses jalan ke Puncak Sempur sudah terbuka,” ujar penduduk asli lereng Puncak Sempur, Iwan Bule (55).
Menurutnya, beberapa tahun lalu, Puncak Sempur merupakan hutan dan hamparan ladang milik warga. Belum ada akses jalan ke sana.
Pemilik ladang hanya bisa berjalan kaki menyusuri jalan setapak untuk sampai ke Puncak Sempur. “Mereka berangkat dari perkampungan di Loji selepas Subuh. Tiba di Puncak Sempur kisaran Pukul 07.30 WIB,” ujar Iwan.
Demikian pula, untuk mengakut hasil ladangnya, petani harus berjalan kaki dan memikulnya ke Pasar Loji. Petani mulai merasakan kemudahan, setelah Pemerintah Kabupaten Karawang membuka jalan ke arah Puncak Sempur.
Sejak itu pula, banyak warga dari luar datang untuk berkemping di Puncak Sempur. Mereka bisa menikmati pemadangan di bawah puncak berupa hamparan bukit dan pesawahan.
Dijelaskan pula, lahan di Puncak Sempur awalnya murni milik warga setempat yang diwariskan turun temurun secara adat. Belasan tahun silam, sebagain lahan itu dibeli oleh satu perusahaan penambangan.
Ternyata, lahan yang dibebaskan perusahaan penambangan itu diserahkan ke pihak Perum Perhutani sebagai pengganti lahan di Gunung Sirnalanggeng. Kini lahan yang dikuasi Perhutani itu sudah ditanami pohon jati.
Sementara, lahan milik warga masih berupa ladang. “Kami gembira saat ladang berupa tebing curam mulai diminati investor. Apalagi mereka juga warga Karawang,” kata Iwan.
Kini lahan tersebut mulai ditata tanpa merusak lingkungan. “Banyak warga yang bekerja dalam penataan lahan tersebut. Hampir 50 orang, semuanya warga lokal,” kata Iwan Bule.
Disebutkan, warga berharap ketika destisasi semakin lengkap pasilitasnya, pengunjung semakin betah dan warga setempat bisa merasakan manfaatnya. “Tentunya produk ladang kami bisa menjadi buah tangan wisatawan yang datang ke Puncak Sempur,” kata Iwan lebih lanjut.
Sementara itu, Ade Witarsa, salah seorang tokoh Desa Cintalaksana mengatakan, Pemerintah Kabupaten Karawang telah menetapkan wilayah Karawang Selatan sebagai kawasan wisata alam. Kebijakan tersebut tertuang dalam RUTR Karawang.
“Untuk menjadi kawasan wisata, tentunya harus ada penataan lahan. Kalau tidak ditata mana mungkin wisatawan akan tertarik terhadap Puncak Sempur,” kata Ade Witarsa.
Ade yakin, ketika destinasi tertata apik, wisatawan dari Jakarta dan luar daerah lainnya akan banyak berkunjung ke Puncak Sempur. Dampak positif pub bakal mengalir ke warga sekitar.
“Mereka bekerja di destinasi tersebut atau berdagang suvenir dan kebutuhan wisatawan,” kata Ade.
Dia juga mengaku menyesalkan pernyataan segelintir orang terkait rencana penataan Puncak Sempur. Apalagi pendapat mereka tidak disertai solusi konkret untuk warga sekitar. (Redaksi)